Find Us On Social Media :

Kenapa Bumerang Selalu Kembali pada Pelemparnya? #AkuBacaAkuTahu

Bumerang adalah senjata atau alat berburu suku Aborigin Australia.

GridKids.id - Kids, pernahkah kamu mendengar tentang senjata tradisional bernama bumerang?

Bumerang merupakan sebuah senjata tradisional asli dari suku Aborigin, suku asli yang mendiami dataran Australia.

Senjata yang tumpul dan punya cara kerja unik ini biasanya digunakan suku setempat untuk melakukan kegiatan berburu.

Bumerang adalah senjata yang bisa berbelok arah ketika dilempar ke udara bahkan ketika berputar arah kembali pada orang yang melemparnya.

Gambaran bumerang yang digunakan untuk berburu terpatri di beberapa seni lukis batu tertua di dunia puluhan ribu tahun lalu.

Tak hanya digunakan sebagai alat berburu, bumerang juga digunakan sebagai alat musik perkusi, pemukul, penyulut api, hingga jadi mainan.

Ukuran terkecil bumerang bisa kurang dari 10 cm dari ujung ke ujungnya, sedangkan ukuran terbesarnya bisa memiliki panjang lebih dari 180 cm.

Bumerang juga bisa didesain dengan berbagai ukiran bermakna oleh orang yang membuatnya.

Kebanyakan bumerang yang kita temukan dan bisa lihat hari ini adalah bumerang yang dijadikan souvenir untuk para pelancong atau wisatawan yang berkunjung ke benua Kanguru ini.

Lalu, seperti apakah cara kerja bumerang yang enggak biasa atau unik ini? Yuk, simak sama-sama uraian penjelasannya di bawah ini!

Cara Kerja Bumerang, Senjata Berburu Suku Aborigin Australia

Baca Juga: Berbagai Senjata Tradisional Daerah-Daerah di Seluruh Indonesia

Bumerang dirancang untuk digunakan oleh pelempar yang biasa menggunakan tangan kanan dan juga tangan kiri.

Bumerang tangan kanan terbang memutar berlawanan arah jarum jam ke kiri, sedangkan bumerang tangan kiri akan terbang searah jarum jam ke kanan.

Bumerang yang jatuh akan mulai berputar, dan sebagian besarnya akan jatuh dalam bentuk atau posisi spiral.

Ketika senjata ini dilempar dengan putaran yang tinggi, maka bumerang akan terbang dalam bentuk lengkung bukannya dalam garis lurus.

Jika dilemparkan dengan teknik yang besar, bumerang akan kembali lagi ke titik awalnya.

Bumerang harus dipegang secara vertikal bagian lengkungnya menghadap ke arah pelemparnya.

Bumerang bisa berputar kurang lebih 10 kali/detik dan bergerak maju dengan kecepatan kisaran 95 km/jam.

Belokan otomatis ke kiri berasal dari cara angin melewati lengan-lengan yang terus berputar di udara.

Uniknya meski terbang ke depan, boomerang akan tertarik sedikit ke belakang tiap kali satu lengannya memutar ke bawah dan kembali ke posisi semula.

Kombinasi cara kerja inilah yang membuat bumerang perlahan berbelok ke kiri dan tampak seperti baling-baling helikopter ketika membentuk lingkaran yang besar.

Menurut Felix Hess, seorang ahli fisika Belanda dalam bukunya Boomerangs, Aerodynamics and Motion, bumerang bisa kembali pada pelemparnya karena sayapnya dibuat berbeda dari pasangannya.

Baca Juga: Materi PPKn Kelas 8 SMP: 7 Bentuk Keberagaman Budaya di Indonesia

Bagian atas sayapnya dibuat melengkung menunjuk ke arah angin, dengan sisi sayap satunya yang melengkung ke arah berlawanan.

Nah, itulah penjelasan kenapa bumerang selalu kembali ke pelemparnya.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.