Find Us On Social Media :

Komponen-Komponen Penyusun Lapisan Tanah, Materi IPA Kelas 9 Tema 9

Tanah terbentuk dan mengandung berbagai macam komponen, misalnya batuan, udara, air, hingga mineral.

GridKids.id - Artikel Belajar dari Rumah (BDR) Materi IPA Kelas 9 SMP Tema 9 yaitu tentang tanah dan keberlangsungan kehidupan.

Dalam buku materi IPA Kelas 9 SMP Tema 9 Kurikulum Merdeka terbitan Kemdikbud, hlm. 177-182 tentang komponen tanah.

Jika pada artikel sebelumnya kamu sudah belajar tentang proses pembentukan tanah, kali ini kamu akan belajar tentang komponen tanah.

Tanah adalah bagian permukaan bumi tempat tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan dan tempat hidupnya berbegai jenis hewan dan miliaran mikroorganisme di dalamnya.

Nah, kali ini kamu akan diajak untuk mengenal komponen-komponen penyusun tanah, apa saja, ya?

Komponen Penyusun Tanah

1. Batuan

Batuan adalah bahan padat yang terbentuk secara alami yang tersusun atas campuran mineral dan senyawa lain dengan berbagai komposisi.

Para ahli geologi mengelompokkan batuan jadi tiga jenis berdasar proses terjadinya, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf.

Batuan bisa berasal dari magma gunung berapi yang mendingin, batuan-batuan yang ada di bumi mengalami pelapukan sehingga jadi bahan pembentuk tanah.

2. Udara

Baca Juga: Peran Tanah dan Organisme Tanah bagi Keberlangsungan Kehidupan, IPA Kelas 9 SMP

Meski tanah adalah benda yang padat, tapi sebenarnya tanah memiliki rongga-rongga yang berisi udara.

Rongga udara terdapat di antara butiran-butiran tanah, rongga udara juga ada di antara batuan yang terdapat di tanah.

Selain itu, udara juga ada di antara batuan dan butiran tanah, di antara butiran tanah dengan akar tumbuhan atau di antara akar tanaman dan batuan.

Rongga udara juga terbentuk oleh aktivitas hewan yang hidup di tanah seperti cacing.

3. Humus

Humus adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi (penguraian) hewan atau tumbuhan yang sudah mati, daun-daun yang berguguran, atau kotoran hewan oleh bakteri dan jamur.

Humus adalah tanah yang memiliki tekstur gembur dan memiliki banyak pori-pori sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran udara.

Kondisi itu bisa menyebabkan akar bisa memeroleh pasokan udara cukup, sekaligus bisa mempertahankan air hingga tanah bisa tetap selalu lembap.

Tanah humus juga mengandung mineral-mineral dan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan tumbuhan di dalamnya.

4. Air

Makhluk hidup yang hidup di tanah pada umumya butuh kelembapan tanah yang menunjukkan adanya keberadaan air dalam tanah.

Baca Juga: Teks 'Siklus Air Tanah': Menuliskan Urutan Peristiwa dan Jawaban, Kelas 5 SD Tema 8

Tumbuhan juga tentunya membutuhkan air yang diserap oleh tumbuhan setelah air menembus tanah dan mencapai akar.

5. Mineral

Tanah berasal dari pelapukan batuan dan kerak bumi yang tebalnya bisa mencapai 10-15 kilometer atau lebih.

Dalam kerak bumi banyak terkandung mineral berupa ion-ion positif dan ion-ion negatif.

Beberapa ion positif yang terkandung dalam tanah, yaitu kalium, kalsium, dan magnesium. Sedangkan, ion-ion negatif yang terkandung dalam tanah, nitrat, fosfat, dan sulfat.

Ion-ion ini adalah nutrisi bagi tumbuhan yang akan diserap lewat akar.

Kandungan mineral dalam tanah yang berbeda-beda akan menentukan sifat dan karakter suatu tanah.

Tanah yang subur enggak hanya ditentukan oleh kandungan mineral di dalamnya, tapi juga berkaitan dengan sifat fisika dan sifat kimia tanah.

Sifat fisika tanah mencakup tekstur dan struktur tanahnya bisa diamati dengan mudah untuk menentukan kesuburan tanah yang bisa dilihat lewat warnanya.

Sedangkan sifat kimia tanah jadi indikator kesuburan tanah berkaitan dengan derajat keasaman atau pH tanah.

Tanah subur punya pH tanah sekitar 7, karena pada kisaran pH itu tumbuhan bisa menyerap nutrisi secara optimal.

Baca Juga: Pengertian dan Jenis-Jenis Tanah di Indonesia, IPS Kelas 7 SMP Tema 3

Berdasarkan aktivitas pengamatan pH dan warna tanah, bisa mengidentifikasi tingkat kesuburan tanah di sekitar kita.

Semakin gelap warna tanah, kandungan bahan organiknya akan makin tinggi.

Warna tanah yang gelap akan menyerap panas dan melepaskan panas lebih cepat dibandingkan dengan warna tanah yang terang.

Karena lebih cepat menyerap panas, ketika siang hari kandungan air pada tanah yang gelap akan cepat menguap sehingga tanah menjadi lebih cepat kering.

Kebalikannya, pada malam hari tanah yang gelap akan cepat melepaskan panas sehingga bisa mempercepat kondensasi uap air, sehingga lebih cepat menyerap air kembali.

Kondisi warna tanah ini secara enggak langsung bisa dikatakan berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah.

Warna tanah bisa memengaruhi temperatur dan kelembapan tanah sehingga berpengaruh terhadap proses pertumbuhan tanaman, aktivitas organisme tanah, dan struktur tanah.

Pertanyaan:
Apakah yang dimaksud dengan humus?
Petunjuk, cek lagi page 2.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.