GridKids.id - Hujan adalah salah satu fenomena alam yang terjadi ketika turun tetesan air dari langit.
Nah, tahukah kamu bahwa hujan tak hanya terjadi di Bumi tapi juga di luar angkasa?
Hujan juga terjadi di luar angkasa, meski jangan dibayangkan seperti hujan yang terjadi di Bumi, ya, Kids.
Meski hujan turun di luar angkasa, tentunya tak membuat semua airnya akan bermuara di laut seperti yang terjadi di Bumi yang ditinggali manusia.
Dilansir dari goodminds.id, berikut adalah beberapa tempat di luar angkasa di mana hujan terjadi, di antaranya:
Lokasi Hujan Turun di Luar Angkasa
1. Matahari
Tahukah kamu bahwa di Matahari sebagai pusat tata surya juga terjadi hujan?
Ilmuwan NASA mendeteksi adanya hujan plasma yang terjadi di permukaan Matahari.
Jika hujan yang terjadi di Bumi berupa air, maka hujan yang terjadi di Matahari lebih mirip roda berputar dan tetesan plasma panas yang jatuh dari korona Matahari ke bawah menuju ke permukaan Bintangnya.
NASA menunjukkan bahwa hujan plasma ini bekerja dengan cara yang sama seperti hujan yang terjadi di Bumi.
Tapi, letak bedanya ada pada suhunya yang sangat panas dan bisa mencapai jutaan derajat Celcius.
Baca Juga: Fakta Menarik Katai Y, Bintang dengan Suhu Terdingin di Alam Semesta
2. Planet Venus
Planet terdekat ke-2 dari Matahari sebagai pusat tata surya ini punya suhu permukaan mencapai 460 derajat Celcius.
Tak hanya punya suhu ekstrem, permukaan planetnya padat dan penuh dengan senyawa asam sulfat yang memicu terjadinya hujan sulfat dengan suhu yang tinggi atau panas.
Sebelum berubah jadi gas, hujan ini akan turun hingga ke ketinggian 25 kilometer dari permukaan planet ini.
Hujan sulfat ini enggak jatuh sampai ke permukaan planet Venus, ya.
3. Planet Mars
Mars merupakan planet yang disebut punya kemiripan dengan Bumi karena penampakan alamnya yang cukup familiar seperti temuan kawah dan lembah di dalamnya.
Penelitian yang dilakukan di sana, menunjukkan bahwa pernah ada hujan deras yang terjadi di Planet ini sehingga ditemukan air di planet ini, meski kini tak pernah terjadi lagi hujan.
Hujan deras di planet Mars membentuk kawah dan pola aliran sungai yang terjadi pada miliaran tahun lampau.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Smithsonian Institution dan John Hopkins University menunjukkan adanya perubahan atmosfer Mars.
Perubahan atmosfer ini bisa membuat hujan yang turun makin deras dan membawa dampak yang mirip dengan apa yang terjadi di permukaan Bumi ketika fenomena alam ini terjadi.
Baca Juga: Apakah Nama Bintang dengan Suhu Paling Panas yang Ada di Alam Semesta?
4. Planet HD 189773 B
Planet ini adalah planet di luar tata surya yang punya tekanan dan suhu yang cukup tinggi mencapai 1000 derajat Celcius.
Hal ini membuat planet ini sebagian besar terdiri dari silikat yang jadi bahan alami untuk produksi kaca.
Akibatnya hujan yang turun di planet ini berupa hujan kaca yang disebut ilmuwan akan menghujani permukaan planetnya dengan kecepatan angin sekitar 7000 km/jam.
Fenomena alam ini membuat planet ini terlihat biru jika dilihat dari kejauhan.
5. Planet WASP-76b
Planet ini terletak dalam jarak 640 tahun cahaya dan ada di konstelasi pisces.
Planet WASP-76b adalah planet gas raksasa yang punya lingkungan unik karena satu sisinya selalu menghadap ke arah bintang, sedangkan sisi lainnya akan selalu berada dalam gelap.
Kedua sisi planet ini juga punya sifat berbeda, misalnya suhu siang harinya mencapai 2.400 derajat Celcius.
Suhu itu cukup panas untuk menguapkan logam di atmosfer planetnya sendiri, lalu pada malam hari zat besi di atmosfer bergerak cepat karena angin dan proses rotasi planet.
Ilmuwan mendeteksi zat besi akan menghilang di pagi hari karena dugaan bahwa zat ini mengembun di awan dan jatuh dalam bentuk hujan ketika malam hari.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.