GridKids.id - Kali ini, kita akan membahas tentang interaksi sosial disosiatif yang meliputi pengertian dan contohnya.
Seperti yang kita tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi satu sama lain.
Interaksi sosial juga terbagi dalam beberapa jenis, salah satunya adalah interaksi sosial disosiatif.
Interaksi sosial disosiatif ini justru harus dihindari karena dapat menyebabkan perpecahan antara masyarakat.
Hal ini tentunya berbeda dengan interaksi sosial asosiatif yang justru dapat menciptakan persatuan dan kerja sama antar masyarakat.
Pengertian Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif adalah interaksi yang mengarah pada perpecahan.
Interaksi sosial ini bahkan mampu melemahkan solidaritas dan persatuan antar individu dan kelompok.
Menurut Nuraedah dalam buku Sosiologi Pendidikan dari Masyarakat hingga Ketidaksetaraan (2022), interaksi sosial disosiatif lebih menekankan pada persaingan atau perlawanan.
Akibat dari interaksi sosial disosiatif, yaitu terpisah atau terpecahnya kehidupan manusia, sehingga kondisi masyarakat tidak harmonis.
Contoh Interaksi Sosial Disosiatif
Baca Juga: Interaksi Sosial: Pengertian dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Dikutip dari buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (2020) karya Dina Anika Maharyani dkk, ada 3 jenis interaksi sosial disosiatif, yakni:
1. Perselisihan
2. Kontravensi
3. Persaingan
Berikut penjelasannya:
1. Perselisihan
Pertikaian atau pertentangan menjadi salah satu interaksi sosial yang terjadi karena selisih paham dan permasalahan.
Bentuk interaksi sosial disosiatif ini terjadi melalui perkelahian atau pertengkaran dalam kehidupan sosial masyarakat.
Contohnya seperti perkelahian antarteman, orangtua dan anak, atau perselisihan antarkelompok sosial.
2. Kontravensi
Baca Juga: Interaksi Sosial di Bidang Moral: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya, Kelas 5 SD
Merupakan proses persaingan dengan ketidakpastian tentang pribadi seseorang atau perasaan tak suka disembunyikan.
Contoh bentuk interaksi sosial disosiatif ini adalah penghasutan kelompok masyarakat oleh pihak tertentu, dan memfitnah orang lain tanpa memberikan bukti.
3. Persaingan
Merupakan perpecahan antarmanusia yang bisa dikatakan masih dalam konteks positif.
Hal ini dikarenakan individu atau kelompok saling bersaing untuk mencapai tujuan yang sama.
Contohnya, persaingan antarsiswa berbeda sekolah dalam olimpiade IPA, dan persaingan para atlet dalam kejuaraan olahraga nasional.
Itulah pengertian dan contoh interaksi sosial disosiatif yang harus dihindari masyarakat.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.