Find Us On Social Media :

3 Majas dalam Puisi 'Nyanyian Gerimis', Jawaban Pertanyaan Bahasa Indonesia Kelas X SMA

Majas atau gaya bahasa biasanya ditemukan dalam karya sastra puisi dan juga prosa.

GridKids.id - Kids, pada artikel sebelumnya kita telah mencari tahu diksi dalam puisi "Nyanyian Gerimis".

Kali ini GridKids akan menjawab pertanyaan lanjutan yakni majas yang terdapat dalam puisi "Nyanyian Gerimis" karya Soni Farid Maulana.

Majas atau gaya bahasa biasanya ditemukan dalam karya sastra puisi dan juga prosa.

Selain diksi, tipografi, dan rima, dalam suatu puisi juga menggunakan majas, ya.

Puisi merupakan ragam sastra yang ditulis menggunakan kata-kata imajinatif dan berbait-bait.

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakan dengan sesuatu yang lain.

Tahukah kamu? Majas digunakan untuk memperkaya pilihan kata atau diksi dan juga bahasa pada suatu karya sastra.

Diketahui secara garis besar, majas dibagi menjadi empat jenis yaitu majas perbandingan, majas penegasan, majas pertentangan, dan majas sindirian, Kids.

Simak pembahasan majas dalam puisi "Nyanyian Gerimis", materi Bahasa Indonesia kelas X SMA.

Majas dalam Puisi "Nyanyian Gerimis"

Berikut ini merupakan majas yang digunakan dalam puisi "Nyanyian Gerimis" serta larik dan maknanya, yaitu:

Baca Juga: Materi Bahasa Indonesia Kelas X SMA: 5 Hal yang Harus Dipersiapkan dalam Musikalisasi Puisi

1. Majas Personifikasi

Larik: Nyanyian Gerimis

Makna 'nyanyian gerimis' adalah seolah-olah gerimis seperti manusia karena bisa menyanyi sehingga termasuk majas personifikasi.

2. Majas Metafora

Larik: Demi kuntum kesepian yang mekar seluas kalbu

Dipetik hangat percakapan juga gerak sukma

Makna pada larik tersebut ialah kata 'dipetik' memiliki arti sebagai pekerjaan yang dilakukan untuk buah dan bunga.

Nah, kata 'dipetik' diperuntukkan pada kondisi 'kesepian' yang dimaksudkan oleh penulis.

3. Majas Sinestesia

Larik: 'hangat percakapan'

Baca Juga: Bahasa Indonesia Kelas X SMA: 5 Kosakata Baru dalam Teks 'Pro dan Kontra Puisi Esai'

Makna: Kata 'hangat' digunakan untuk sesuatu yang bisa diketahui menggunakan indra peraba.

Pada puisi "Nyanyian Gerimis" kata 'hangat' digunakan untuk percakapan.

Maka dari itu penggunaan kata 'hangat' dalam frasa hangat percakapan merupakan majas sinestesia.

Itulah informasi jawaban majas dalam puisi "Nyanyian Gerimis", buku Kurikulum Merdeka materi Bahasa Indonesia kelas X SMA.

Pertanyaan: Apa pengertian majas atau gaya bahasa?

Petunjuk: Cek di halaman 1.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.