GridKids.id - Kids, pada artikel sebelumnya kita telah menjawab pertanyaan pemantik tentang puisi.
Nah, kali ini GridKids akan mencari tahu perbedaan teks puisi dan teks cerpen berdasarkan materi Bahasa Indonesia kelas X SMA, ya.
Pada materi tersebut terdapat dua teks, yaitu teks puisi berjudul "Pada Suatu Hari Nanti" karya Sapardi Djoko Damono dan teks cerpen "Setelah Dibawa ke Ruangan Besar" karya Wildan Pradisyta Putra.
Setelah membaca kedua teks tersebut kamu bisa memahami dan menemukan perbedaannya.
Baik puisi atau cerpen, keduanya termasuk bentuk karya sastra. Puisi adalah ragam sastra yang bahasa tang terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Cerpen juga termasuk dalam prosa yang dipahami sebagai cerita pendek.
Sementara prosa merupakan karangan bebas yang enggak terikat dengan kaidah seperti dalam puisi.
Tahukah kamu? Pemilihan kata-kata atau diksi juga harus mempertimbangkan irama, rima, larik, bait, dan tipografi (bentuk) puisi.
Maka dari itulah unsur bahasa dalam puisi dianggap lebih padat jika dibandingkan dengan karya sastra lainnya, ya.
Pada teks puisi "Pada Suatu Hari Nanti" terdiri dari tiga baik, sedangkan teks cerpen "Setelah Dibawa ke Ruangan Besar" memiliki 16 paragraf.
Melansir dari kompas.com, secara umum perbedaan puisi dan prosa bisa dilihat dari pengertian, bentuknya sebagai karya seni, kesan, dan sifatnya.
Baca Juga: 6 Unsur Struktur Fisik yang Membangun Puisi dan Penjelasannya
Yuk, kita cari tahu sama-sama apa saja perbedaan teks puisi dan teks cerpen, Kids!
Mencari Tahu Perbedaan Teks Puisi dan Teks Cerpen
Berikut ini adalah beberapa perbedaan teks puisi berjudul "Pada Suatu Hari Nanti" karya Sapardi Djoko Damono dan teks cerpen "Setelah Dibawa ke Ruangan Besar" karya Wildan Pradisyta Putra, antara lain:
1. Bentuk
Dalam segi bentuk, teks puisi terdiri dari baris atau larik. Nah, diketahui satu bait bisa terdiri dari empat larik ya, Kids.
Sementara pada teks cerpen berbentuk paragraf atau alinea.
Paragraf merupakan bagian bab dalam suatu karangan yang mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru.
2. Pengaturan Bunyi Akhir
Pada teks puisi terdapat akiran bunyi -i pada baitnya.
Selain berakhir -i, pada teks puisi-puisi lainnya juga bisa berakhir huruf vokal atau konsonan yang sama.
Baca Juga: Mengenal 4 Unsur dan Jenis Puisi Kontemporer serta Penjelasannya
Berbeda dengan teks cerpen yang enggak memiliki akhiran. Cerpen berbentuk informasi tanpa terikat akhiran.
3. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam puisi bermakna konotasi, Kids. Konotasi ialah bukan makna sesungguhnya atau bermakna kiasan.
Sementara para teks cerpen menggunakan bahasa denotasi. Artinya makna yang sebenarnya atau sesuai dengan pengertian yang terkandung dalam kata tersebut.
4. Sifat
Perbedaan teks puisi dan teks cerpen juga bisa dilihat dari sifatnya, lo.
Melansir dari kompas.com, puisi bersifat sugestif dan asosiatif. Ini dimaksudkan untuk menarik pembaca dan membangkitkan perasaan.
Teks cerpen bersifat epis-naratif yaitu memberikan informasi, penjelasan, dan uraian melalui isinya kepada pembaca.
5. Alur Cerita
Teks puisi memiliki alur puisi yang lebih panjang dan ruang geraknya luas. Hal ini bertujuan agar bisa dihayati oleh pembaca atau pendengarnya ya, Kids.
Sementara pada teks cerpen memiliki alur yang cerita dari awal sampai akhir secara runtut.
Baca Juga: Makna Kata dalam Larik Puisi, Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP
Adapun alur yang sering digunakan pada teks cerpen ialah alur lurus dan alur sorot balik.
Demikianlah informasi tentang perbedaan teks puisi dan teks cerpen, materi Bahasa Indonesia kelas X SMA.
Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan puisi dan cerpen? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.