Find Us On Social Media :

Benarkah Fenomena Gerhana Bulan Pengaruhi Kesehatan Mental Manusia? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Kemunculan gerhana bulan sudah sejak lama dipercaya berdampak pada kesehatan manusia? Seperti apa penjelasannya?

Benarkah Gerhana Bulan Berdampak Pada Kesehatan Mental?

Kini sudah banyak ahli yang melakukan penelitian untuk membuktikan kebenaran dari anggapan yang menyebar luas di masyarakat sejak lama ini.

Sebuah penelitian ilmiah dimuat dalam jurnal kesehatan National Center for Biotechnology Information (NCBI), yang bertujuan mencari relasi antara posisi fase bulan terhadap frekuensi gangguan kejiwaan tertentu.

Fase bulan yang dimaksud spesifiknya adalah Bulan purnama (full moon), Bulan baru (new moon), dan Bulan lain (other moon).

Penelitian ilmiah ini menghasilkan diagnosis yang cukup menarik yang menunjukkan adanya tren signifikan pada pasien gangguan jiwa yang enggak berkaitan dengan perasaan.

Namun, ternyata pola ini enggak ditemukan pada pasien gangguan jiwa mania atau depresi.

Pernyataan ini didukung juga oleh Nick Davis, Dosen Senior Psikologi dari Manchester Metropolitan University. 

Nick Davis menyatakan bahwa besar kemungkinan orang yang pernah mendengar informasi tentang pengaruh gerhana bulan pada suasana hati akan memiliki ekspektasi bahwa hal itu akan terjadi pada dirinya.

Kondisi psikis ini bisa disebabkan oleh terjadinya efek plasebo psikologis pada diri orang-orang yang merasakan perubahan suasana hati ketika gerhana bulan terjadi.

Jika gerhana bulan enggak bisa secara ilmiah terbukti bisa memengaruhi suasana hati manusia, sebuah percobaan ilmiah membuktikan bahwa orang akan lebih susah tidur ketika terjadi gerhana bulan.

Sebuah studi ilmiah pada 2013 melibat 33 sukarelawan yang membuktikan bahwa perlu rata-rata waktu lebih lama untuk bisa terlelap dan bahkan cukup sulit tidur dengan nyenyak di malam terjadinya gerhana.

Baca Juga: Jenis-Jenis Gerhana Bulan: Penumbra, Total, Sebagian dan Proses Terjadinya