Menurut Aina Prihantini di buku Majas Idiom dan Peribahasa, eufemisme adalah ungkapan yang dirasa kasar, kurang sopan, atau kurang menyenangkan.
Di sisi lain, eufemisme juga erat hubungannya dengan sopan santun, nilai sosial dan kepercayaan.
Contoh Majas Eufemisme
Berikut adalah contoh-contoh majas eufemisme:
1. Ibuku mengajar di kelas tuna rungu. (tuna rungu = tuli)
2. Lapisan masyarakat dengan ekonomi mengengah ke bawah sulit bertahan hidup selama pandemi. (ekonomi menengah ke bawah = miskin)
3. Selama kelas berlangsung saya sudah izin buang air sebanyak tiga kali. (buang air = kencing)
4. Pramusaji menyodorkan menu makanan laut pada kami. (pramusaji = pelayan)
5. Selama kelas berlangsung saya sudah izin buang air sebanyak tiga kali. (buang air = kencing)
6. Pramuniaga menawarkan perona bibir terbaru pada tante. (pramuniaga = sales)
Baca Juga: 7 Unsur yang Membentuk Puisi, dari Bait sampai Majas