GridKids.id - Kids, sebelumnya kamu sudah belajar tentang perlawanan rakyat Aceh terhadap masa pendudukan Jepang.
Kala itu, Aceh menjadi wilayah pertama yang melakukan perlawanan bersenjata.
Pada akhirnya, perlawanan tersebut gagal karena Jepang menang dalam pertempuran.
Namun demikian, perlawanan juga terjadi di daerah lain, yaitu di Singaparna.
Ada beberapa hal yang membuat rakyat Singaparna akhirnya memilih untuk melakukan perlawanan bersenjata.
Salah satunya adalah rakyat Singaparna dipaksa melakukan kegiatan Seikerei.
Selain itu, adalah tindakan sewenang-wenang tentara Jepang yang membuat rakyat menjadi sengsara.
Nah, kali ini GridKids akan membahas tentang sejarah perlawanan rakyat Singaparna terhadap Jepang, ya.
Lantas, bagaimana wujud perlawanan rakyat Singaparna terhadap Jepang? Yuk, simak informasinya.
Latar Belakang Perlawanan
Setelah Jepang datang menguasai Indonesia, mereka mewajibkan rakyat Indonesia melakukan Seikerei.
Baca Juga: Sejarah Gerakan Bawah Tanah pada Masa Pendudukan Jepang
Seikerei adalah tradisi penghormatan kepada Dewa Matahari.
Aturan ini pun mendapat pertentangan dari penduduk terutama KH Zainal Mustafa, pemimpin sebuah pesantren di Singaparna.
KH Zainal Mustafa akhirnya membekali para santri dengan ilmu bela diri silat.
Namun persiapan KH Zainal Mustafa terdengar oleh Jepang.
Pada 24 Februari 1944, utusan Jepang datang untuk menangkap KH Zainal Mustafa.
Akan tetapi, berkat perlawanan dari rakyat, Jepang gagal menangkap KH Zainal Mustafa.
Perlawanan Rakyat Singaparna
Pada 25 Februari 1945, Jepang mengirim pasukan untuk menangkap KH Zainal Mustafa.
Namun KH Zainal Mustafa tak kalah cerdik, ia mampu menyabotase sarana komunikasi dan membebaskan tahanan politik.
Para santri juga diminta untuk menyiapkan bambu runcing untuk melawan Jepang.
Baca Juga: Contoh Gerakan Bawah Tanah pada Masa Pendudukan Jepang, Materi IPS Kelas 8
Akan tetapi, rakyat Singaparna mengalami kekalahan pada pertempuran ini.
Akhir Perlawanan
Akhirnya rakyat Singaparna berhasil ditangkap oleh Jepang dan diadili oleh pemerintah Jepang.
Sementara KH Zainal Mustafa ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
-----