GridKids.id - Kids, sebelumnya kamu sudah belajar tentang sejarah pergerakan nasional.
Pada masa pergerakan nasional, ada dua jenis pelawanan yang dilakukan bangsa Indonesia terhadap Jepang.
Dua perlawanan tersebut adalah gerakan bawah tanah dan perlawanan bersenjata.
Perlawanan bersenjata adalah perlawanan yang dilakukan dengan melakukan perang terhadap pemerintah Jepang.
Hal ini bahkan dilakukan di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya Aceh.
Nah, kali ini GridKids akan membahas tentang perlawanan rakyat Aceh terhadap Jepang, ya.
Materi ini juga dibahas pada buku materi IPS kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka.
Latar Belakang Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Jepang
Setelah Belanda pergi dari Indonesia, Jepang kemudian menguasai sebagian wilayah di Tanah Air termasuk Aceh.
Sikap sewanang-wenang pemerintah Jepang menjadi penyebab munculnya perlawanan.
Salah satunya adalah tentara Jepang tidak menghormati kehidupan umat Muslim Aceh
Baca Juga: Sejarah Gerakan Bawah Tanah pada Masa Pendudukan Jepang
Rakyat Aceh juga dipaksa melakukan Seikerei atau menyembah Dewa Matahari.
Atas dasar itu, kemudian rakyat Aceh yang diprakarsai oleh Teuku Jalil melakukan perlawanan kepada Jepang.
Bahkan, Aceh menjadi wilayah pertama yang melakukan perlawanan secara bersenjata terhadap Jepang.
Perlawanan Teuku Abdul Jalil
Teuku Abdul Jalil adalah seorang ulama sekaligus pemimpin pesantren.
Disana ia juga memberikan pembelajaran tentang patriotisme kepada para santrinya.
Pada Juli 1942, Tengku Abdul Jalil mengadakan pengajian bersama pengikutnya dan menyuarakan perlawanan kepada Jepang.
Aksi tersebut akhirnya memancing kemarahan Jepang dan Tengku Abdul Jalil menjadi sasaran penangkapan.
Sampai akhirnya pertempuran terjadi dan Tengku Abdul Jalil tertembak oleh pasukan Jepang.
Akan tetapi, pertempuran itu terus berlangsung hingga akhir November 1942 dan memakan banyak korban jiwa.
Baca Juga: Contoh Gerakan Bawah Tanah pada Masa Pendudukan Jepang, Materi IPS Kelas 8
Akhir Perlawanan
Perjuangan Tengku Abdul Jalil pun dilanjutkan oleh para pengikutnya.
Perlawanan kemudian dipimpin oleh Teuku Abdul Hamid Azwar di Jangka Buya, Aceh.
Namun akhirnya Jepang berhasil menangkap semua anggota Teuku Abdul Hamid Azwar dan berhasil mengakhiri perlawanan di Aceh.
-----