GridKids.id - Kids, sebelumnya kamu sudah belajar tentang sejarah dan latar belakang gerakan bawah tanah.
Pembahasan itu juga sudah tertuang pada buku materi IPS kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka.
Nah, kali ini GridKids akan membahas beberapa contoh gerakan bawah tanah pada masa pendudukan Jepang, ya.
Gerakan bawah tanah adalah satu bentuk perjuangan bangsa Indonesia untuk memperoleh kemerdekaannya.
Gerakan ini dilakukan agar pemerintah Jepang tidak mengetahui rencana yang tengah dibangun para tokoh nasionalis.
Bahkan para tokoh nasionalis rela berpura-pura mendukung Jepang demi melancarkan perjuangan menuju kemerdekaan.
Pada masa itu, lahirlah beberapa kelompok yang berjuang dengan gerakan bawah tanah tersebut.
Lantas, apa saja gerakan bawah tanah pada masa pendudukan Jepang? Yuk, kita cari tahu.
1. Kelompok Sukarni
Kelompok ini dibentuk untuk menyebarkan semangat nasionalis pada bangsa Indonesia.
Selain itu, kelompok ini juga bergerak mengumpulkan orang-orang yang revolusioner.
Baca Juga: Sejarah Politik Etis dan Latar Belakangnya, Materi IPS Kelas 8 SMP
Bahkan, Kelompok Sukarni juga memberitakan segala kebohongan yang dilakukan Jepang.
Beberapa tokoh penting dalam kelompok ini adalah Adam Malik, Kusnaeni, Pandu Wiguna, dan Maruto Nitimiharjo.
2. Kelompok Achmad Soebardjo
Hampir sama dengan Kelompok Sukarni, kelompok Achmad Soebardjo juga bergerak menghimpun kekuatan bangsa Indonesia.
Akan tetapi, kelompok ini lebih banyak menghimpun kekuatan dari kekuatan angkatan laut.
Tokoh-tokoh Indonesia yang bekerja di Angkatan Laut Jepang diajak untuk mewujudkan cita-cita Indonesia.
Tokoh penting dalam kelompok ini adalah Achmad Soebardjo.
3. Kelompok Sjahrir
Sama dengan kelompok lainnya, Kelompk Sjahrir bergerak secara diam-diam dalam rangka perjuangan bangsa Indonesia.
Mereka berfokus pada sistem komunikasi Jepang untuk memperoleh informasi.
Baca Juga: Dampak Positif Penerapan Politik Etis, Materi IPS Kelas 8 SMP
Bahkan, Kelompok Sjahrir berhasil menyadap siaran radio milik Jepang.
Berbagai informasi yang dihimpun tersebut kemudian disebar luaskan ke daerah-daerah lain.
Selama melakukan gerakan bawah tanah, Sjahrir berusaha menjalin hubungan dengan para pemimpin bangsa yang terpaksa bekerja sama dengan Jepang.
Sampai akhirnya ia rela mengajar di Asrama Indonesia Merdeka demi menyamarkan mini kemerdekaan Indonesia.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia