GridKids.id - Kids, sebelumnya kamu sudah belajar tentang sejarah pergerakan nasional.
Pergerakan nasional adalah masa di mana bangsa Indonesia mulai memiliki cita-cita kemerdekaan.
Pergerakan nasional sendiri dimulai dengan lahirnya para tokoh-tokoh terpelajar.
Kemudian para tokoh tersebut mulai memiliki gagasan untuk membentuk organisasi yang memperjuangkan nasib bangsa.
Beberapa contoh organisasi pada masa pergerakan nasional adalah Budi Utomo, Sarekat Dagang Islam dan Indische Partij.
Namun demikian, perjuangan bangsa Indonesia kala itu tidak menjurus pada perlawanan bersenjata.
Melainkan dengan gerakan bawah tanah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Nah, kali ini GridKids akan membahas tentang gerakan bawah tanah yang disebut di atas.
Hal ini juga dibahas pada buku materi IPS kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka.
Lantas, apa yang dimaksud dengan gerakan bawah tanah? Yuk, kita cari tahu.
Pengertian Gerakan Bawah Tanah
Baca Juga: Sejarah Politik Etis dan Latar Belakangnya, Materi IPS Kelas 8 SMP
Gerakan bawah tanah adalah gerakan yang bersifat nasionalis namun dilakukan secara diam-diam.pada masa pendudukan Jepang.
Gerakan ini memiliki tujuan untuk membangun rasa solidaritas dan menyebarkan cita-cita kemerdekaan.
Gerakan seperti ini dilakukan agar tidak terdeteksi oleh pemerintah Jepang.
Tokoh Gerakan Bawah Tanah
Adapun tokoh-tokoh yang memelopori gerakan bawah tanah adalah Sutan Sjahrir dan Amir Syarifuddin.
Sutan Sjahrir sendiri merupakan tokoh intelektual yang memiliki peran penting dalam perjuangan Indonesia.
Sementara Amir Syarifuddin adalah seorang politikus yang juga merupakan seorang jurnalis.
Latar Belakang Gerakan Bawah Tanah
Kala itu Jepang masih menguasai Indonesia setelah Belanda berhasil diusir dari bumi pertiwi.
Namun demikian, praktek penjajahan masih terus dilakukan Jepang.
Bahkan, Jepang berusaha mencari dukungan dari rakyat Indonesia dalam urusan Perang Asia Pasifik.
Baca Juga: Dampak Positif Penerapan Politik Etis, Materi IPS Kelas 8 SMP
Pada mulanya, para tokoh nasionalis Indonesia yakni Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir menolak bekerja sama.
Namun karena melihat kekuatan Jepang yang lebih kuat di bidang militer membuat para tokoh nasionalis mengubah keputusannya.
Akan tetapi, keputusan ini diambil agar bisa melanjutkan perjuangan kemerdekaan.
Untuk itulah perjuangan dilkakukan dengan gerakan bawah tanah.
-----