Find Us On Social Media :

9 Peristiwa Penting Bersejarah Era Pemerintahan Orde Lama (Bagian 1)

Indonesia pada era pemerintahan Orde Lama menghadapi berbagai gejolak situasi politik yang menyebabkan kondisi negara tak kondusif.

GridKids.id- Kids, pada artikel sebelumnya kamu sudah belajar tentang akhir dari periode pemerintahan Indonesia era orde lama.

Era orde lama merupakan era pemerintahan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno yang berlangsung sejak 1945 hingga 1966.

Orde lama melalui masa-masa perubahan sistem demokrasi, menghadapi berbagai situasi politik yang kurang kondusif pada awalnya.

Kebebasan bersuara dan berpendapat untuk menyuarakan hak politik pada era orde lama membuat masyarakat mencecap nilai demokrasi tapi juga sarat dengan risiko konflik akibat perbedaan pendapat politik.

Kali ini GridKids akan mengajakmu melihat daftar peristiwa penting pada era pemerintahan orde lama di Indonesia. Apa saja, ya?

Peristiwa Penting Pada Masa Orde Lama (1945-1966)

1. Perjanjian Linggarjati

Perjanjian linggarjati ditandatangani pada 25 Maret 1947, meski sudah dilakukan perundingan dengan pihak Belanda sejak 11-15 November 1946.

Bagi negara yang baru merdeka seperti Indonesia, pengakuan kedaulatan adalah hal yang penting.

Sehingga pihak Indonesia sebisa mungkin berusaha untuk mengambil jalan diplomatis agar tak menimbulkan friksi politik yang lebih besar.

Belanda secara de facto mengakui eksistensi negara Republik Indonesia yang wilayahnya meliputi Sumatra, Jawa, dan Madura.

Baca Juga: Perjanjian Linggarjati: Isi dan Dampaknya Bagi Indonesia, IPS Kelas 9 SMP

2. Agresi Militer Belanda I

Agresi Militer Belanda I atau dikenal juga dengan Operatie Product adalah sebuah

operasi militer Belanda di Jawa dan Sumatra yang merupakan wilayah Republik Indonesia Serikat pada 21 Juli 1947-5 Agustus 1947.

3. Perjanjian Renville

Perundingan Indonesia-Belanda ini dimulai pada 8 Desember 1947 dan diperantarai oleh Komisi Tiga Negara (KTN), yaitu Amerika Serikat, Australia, dan Belgia.

Perjanjian antara Indonesia-Belanda yang ditandatangani pada 17 Januari 1948 di atas kapal perang AS yaitu USS Renville yang ketika itu sedang berlabuh di Tanjung Priok, Jakarta.

Langkah perundingan ini diambil oleh pemerintah Indonesia karena Belanda tak juga mengakui kedaulatan Indonesia secara de facto.

Hal ini ditunjukkan dengan Belanda yang terus melancarkan serangan militer ke Jawa dan Madura yang termasuk dalam wilayah Republik Indonesia Serikat (RIS).

4. Pemberontakan PKI 1948

Pemberontakan ini disebut juga dengan peristiwa Madiun berupa pemberontakan kelompok komunis yang terjadi pada 18 September 1948.

Pemberontakan ini dilakukan oleh Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang terdiri dari Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Sosialis Indonesia (PSI), Partai Buruh Indonesia (PBI), Pemuda Rakyat dan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI).

Baca Juga: Mengenal Nasakom, Ideologi Politik Presiden Soekarno Era Orde Lama

5. Agresi Militer Belanda II

Agresi Militer Belanda II disebut juga dengan operasi Gagak terjadi pada 19 Desember 1948 yang menyerang Ibu Kota Indonesia yang ketika itu ada di Yogyakarta.

Pada operasi militer ini tokoh-tokoh penting Indonesia ditangkap, di antaranya Presiden Soekarno, Bung Hatta, Bung Syahrir, dan beberapa tokoh lainnya.

6. Perjanjian Roem Royen

Perjanjian antara Indonesia dan Belanda yang dimulai pada 14 April-7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta.

Terselenggaranya perjanjian ini merupakan respon dari pelanggaran kesepakatan oleh Belanda terhadap perjanjian Linggarjati dan Renville sebelumnya.

7. Konferensi Meja Bundar (KMB)

Konferensi Meja Bundar atau Nederlands-Indonesische rondetafelconferentie adalah sebuah pertemuan yang dilakukan di Den Haag, Belanda yang berlangsung sejak 23 Agustus hingga 2 November 1949.

Pada konferensi ini dipertemukan perwakilan dari Indonesia, Belanda, dan Bijeenkomst voor Federal Overleg (BFO) yang mewakili berbagai negara bentukan Belanda di Kepulauan Indonesia.

8. Proklamasi Republik Maluku Selatan (RMS)

Pada 25 April 1950, Mr. Dr. Christian Robert Soumokil mengumumkan pendirian Republik Maluku Selatan sebagai bentuk penolakan atas berdirinya NKRI.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKn Kelas 9 SMP Hal 161: Peristiwa Pemberontakan di Indonesia

Mr. Soumokil enggak menyetujui adanya penggabungan daerah-daerah Indonesia Timur ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia.

Deklarasi Republik Maluku Selatan merupakan upaya beliau untuk melepaskan wilayah Maluku Tengah dan Negara Indonesia Timur (NIT) dari Republik Indonesia Serikat.

9. Pemilu Pertama 1955

Setelah merdeka dari pengaruh penjajah, Indonesia berhasil menyelenggarakan pemilihan umum pertama yang menjadi satu-satunya pemilihan umum yang diadakan pada era orde lama.

Perhelatan ini menjadi salah satu prestasi orde lama pada masa kabinet Burhanudin Harahap, yang persiapannya sudah dilakukan sejak kabinet Ali Sastroamidjojo sebelumnya.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.