Find Us On Social Media :

Fungsi Cairan Ketuban untuk Janin dalam Kandungan, IPA Kelas 9 SMP

Bayi berkembang dalam perut ibu dan berada dalam plasenta terlindung dengan adanya cairan ketuban.

GridKids.id - Artikel Belajar dari Rumah (BDR) kali ini kamu akan diajak melanjutkan materi IPA kelas 9 SMP Tema 1 tentang Sistem Reproduksi Manusia.

Dalam buku materi IPA Kels 9 Kurikulum Merdeka terbitan Kemdikbud, hlm 29-30 terdapat corner berjudul Ayo, Kita Pahami.

Kamu ditanya tentang fungsi cairan ketuban atau cairan amnion seperti yang disebutkan pada artikel Tahap Perkembangan Bayi sebelumnya.

Tak hanya berfungsi melindungi janin bayi dalam plasenta, ternyata cairan ketuban memiliki beberapa fungsi lainnya, di antaranya:

Fungsi Cairan Ketuban (Cairan Amnion) untuk Janin Bayi

1. Memberi ruang gerak

Cairan ketuban akan mengisi kantong ketuban dan mengisi kantong di segala arahnya.

Hal ini akan membuat kantong ketuban jadi mengembang dan akan menyebarkan tekanan ke segala arah sama besar ketika terjadi benturan pada kandungan ibu.

Cairan ketuban enggak bisa dimampatkan sehingga ketika tertekan maka volume kantongnya enggak akan berubah mengecil.

Inilah yang membuat cairan ketuban bisa memberi ruang gerak untuk janin bayi yang terus berkembang.

2. Pelindung janin dari benturan dengan dinding rahim

Baca Juga: Tahapan Pertumbuhan pada Manusia, Materi IPA Kelas 5 SD Tema 5

Cairan ketuban memiliki viskositas atau kekentalan karena adanya gaya tarik menarik antarmolekul cairan.

Viskositas inilah yang akan mengurangi risiko gesekan pada benda dalam cairan.

Sehingga ketika ibu hamil bergerak dengan kecepatan tertentu lalu berhenti, janin akan tetap terlindungi dan enggak terbentur dinding rahim.

3. Cadangan cairan dan nutrisi bagi janin

Cairan ketuban mengandung air, karbohidrat, protein, asam amino, peptida, lipid, laktak, piruvat, elektrolit, enzim, dan hormon.

Dalam cairan ketuban terdapat kandungan glutamin yang jadi bahan penting dalam pembentukan materi genetik janin bayi.

Zat-zat ini bisa diserap oleh tubuh janin bayi lewat kulit dengan mekanisme transpor aktif ataupun osmosis.

4. Menjadi inkubator atau pengatur suhu alami

Temperatur cairan ketuban sekitar 37,6 derajat celcius, yang faktanya lebih tinggi 0,5-1 derajat celcius dari temperatur tubuh ibu.

Zat-zat yang ada pada air ketuban berperan dalam pengaturan suhu ini.

5. Membantu proses kelahiran bayi.

6. Sebagai pendeteksi kelainan keturunan (genetik) pada janin.

Pertanyaan:
Apakah yang dimaksud dengan mekanisme transpor aktif/ osmosis?

Petunjuk, kamu bisa mencoba mencari jawabannya secara mandiri, ya, Kids.

Tambahkan penjelasannya lengkapnya di buku catatanmu, ya.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.