GridKids.id - Kids, sebelumnya kamu sudah belajar tentang sejarah organisasi militer bernama Heiho.
Heiho adalah organisasi yang dibentuk untuk membantu militer terntara Jepang.
Berbeda dengan organisasi lainnya, Heiho mendapatkan pelatihan yang lebih baik.
Nah, sekarang GridKids akan membahas tentang organisasi militer bernasa PETA, ya.
PETA sendiri merupakan singkatan dari Pembela Tanah Air.
Secara fungsinya, PETA dipersiapkan sebagai pasukan gerilya untuk menghadapi serangan musuh.
Lantas, bagaimana sejarah dibentuknya PETA? Yuk, kita cari tahu.
Awal Dibentuknya PETA
Awal terbentuknya PETA adalah saat Jepang masih membutuhkan pasukan perang.
Panglima Letnan Jenderal Kumakichi akhirnya memprakarsai pebentukan PETA.
Akan tetapi PETA dibentuk seolah-olah diinisiasi oleh rakyat Indonesia sendiri.
Baca Juga: Sejarah Seinendan, Organisasi Barisan Pemuda Masa Penjajahan Jepang
Akhirnya sosok Gatot Mangkupradja ditunjuk untuk mengajukan surat kepada kepala pemerintahan militer.
Surat itu berisi tentang permohonan pembentukan PETA dari rakyat Indonesia.
Pada 3 Oktober 1943, PETA resmi dibentuk setelah mendapat persetujuan dari Jepang.
Mantan Anggota Seinendan
PETA mendapat sambutan positif dari para warga terutama pemuda.
Sampai akhirnya para mantan anggota Seinendan ikut bergabung dengan PETA.
Berbeda dengan organisasi lainnya, PETA memiliki jenjang kepangkatan yang dibagi seperti ini:
• Daidanco (komandan batalyon)
• Cudanco (komandan kompi)
• Shodanco (komandan peleton)
• Bundanco (komandan regu)
Baca Juga: Sejarah Berdirinya Jawa Hokokai pada Masa Penjajahan Jepang, Materi IPS Kelas 8
• Giyuhei (prajurit sukarela).
Dari jabatan perwira diambil dari tokoh-tokoh masyarakat yang terkemuka.
Tingkat perwira juga mendapatkan pendidikan khusus lewat Korps Pemimpin Tentara Sukarela.
Fungsi Peta
Seperti yang telah disampaikan di atas, PETA dipersiapkan untuk membantu tentara Jepang melakukan perang gerilya.
Setidaknya ada 370.000 anggota PETA di Jawa dan 20.000 di Sumatra.
Sosok yang terkenal dalam organisasi PETA adalah Jenderal Sudirman.
-----