Find Us On Social Media :

Mengenal Tren Penggunaan Wig di Eropa, Bermula dari Kalangan Istana #AkuBacaAkuTahu

Wig atau rambut palsu populer di Eropa sejak abad 17 M, dimulai dari Raja Louis XIII yang kerap mengenakannya sebagai pelengkap penampilan.

Perkembangan Tren Wig dari Masa Ke Masa

Meski mulai populer pada abad 17, ada era di mana banyak penduduk Eropa ketakutan untuk mengenakan wig.

Ketika itu sedang marak wabah yang mematikan, sehingga banyak orang ketakutan bahwa rambut-rambut orang yang sudah meninggal dunia digunakan sebagai bahan untuk membuat wig.

Wig yang digunakan sebagai salah satu aksesoris bergaya kala itu dianggap kurang nyaman dan cukup berat untuk dikenakan.

Sehingga banyak pemilik wig yang ketika sudah bosan akan mulai menjual wig miliknya pada orang lain yang berminat.

Pasca Revolusi Prancis, tradisi menggunakan wig sebagai simbol status sosial tak lagi populer hanya beberapa tokoh nomor 1 seperti Presiden Amerika yang terlihat mengenakan wig dalam foto dirinya, seperti George Washington.

Kini, tradisi mengenakan wig ala Eropa masa 17 M hanya dikenakan oleh hakim dan jaksa di Inggris ketika berada dalam ruang sidang.

Inggris masih memberlakukan peraturan penggunaan Wig untuk hakim dan jaksa dengan alasan untuk melestarikan budaya.

Tak hanya wig, pakaian yang dikenakan oleh hakim dan jaksa dalam ruang sidang masih menunjukkan ciri-ciri berbusana tempo dulu ketika tren wig di Eropa masih begitu digandrungi.

Kini banyak wig yang dibuat dengan kualitas tinggi sehingga sangat mirip dengan rambut asli manusia. 

Wig juga dikenakan dengan beraneka tujuan dan warna tergantung seleran dan kebutuhan pemakainya. 

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.