Find Us On Social Media :

Sejarah Fascinator, Aksesori Kepala Wajib di Lingkungan Kerajaan Inggris #AkuBacaAkuTahu

Kitty Spencer, keponakan mendiang Princess Diana, tampak mengenakan Fascinator senada dengan busana pestanya.

GridKids.id - Kids, pernahkah kamu memerhatikan busana putri-putri bangsawan kerajaan Inggris ketika menghadiri pesta?

Tak hanya busana yang tampak cantik dengan beragam warna yang menarik, aksesoris yang enggak kalah menarik perhatian adalah topi pesta atau fascinator.

Tiap tamu perempuan yang menghadiri undangan dari Kerajaan Inggris diharuskan menggunakan fascinator sebagai salah satu tiket masuk.

Fascinator atau topi pesta ini adalah dress code wajib acara-acara resmi seperti pernikahan anggota kerajaan Inggris.

Fascinator sebenarnya lebih tepat disebut sebagai aksesoris atau ornamen penghias rambut yang mempercantik tampilan para tamu perempuan dalam sebuah pesta formal.

Tamu perempuan tak hanya diwajibkan untuk menggunakan fascinator atau topi pesta, namun sudah jadi salah satu protokol resmi kerajaan yang wajib dipatuhi di lingkup istana Kerajaan Inggris sejak 1950-an.

Tak hanya ketika acara pernikahan, tiap acara resmi tiap anggota kerajaan dan tamu yang hadir pada acara formal diwajibkan menggunakannya.

Aturan menggunakan topi di lingkungan kerajaan hanya wajib dikenakan pada acara yang diselenggarakan di siang hari.

Jika sebuah acara formal diselenggarakan di malam hari, anggota perempuan kerajaan harus mengenakan tiara atau mahkota dipadu padankan dengan gaun malam.

Pada acara malam hari ini juga lah keluarga-keluarga bangsawan dari kalangan elit bisa memamerkan berbagai perhiasaan warisan keluarga yang sudah diwariskan dari generasi ke generasi.

Lalu, seperti apa sejarah awal munculnya fascinator dan jadi budaya di Kerajaan Inggris hingga saat ini?

Baca Juga: Salah Satunya tentang Acara Penobatan, Ini 5 Kepercayaan Kerajaan Inggris yang Unik