Rakyat dipaksa menyediakan kebutuhan makanan untuk kapal perang Belanda.
Bahkan ada aturan yang memaksa pemuda di Maluku untuk ikut berperang bersama Belanda.
Lalu, adanya sikap sewenang-wenang dari residen Saparua yaitu Van den Berg.
Atas dasar tersebut, rakyat Maluku berencana melakukan perlawanan terhadap kolonial Belanda.
Rencana Perlawanan
Para tokoh dan pemuda di Maluku membuat pertemuan rahasia untuk menyusun perlawanan.
Di antaranya adalah pertemuan di Pulau Haruku dan di Pulau Saparua pada 14 Mei 1817.
Akhirnya, Thomas Matulessy atau Kapitan Pattimura dipilih menjadi pemimpin pasukan.
Selain itu ada tokoh penting lainnya yaitu Anthonie Rhebok, Thomas Pattiwael, Lucas Latumahina, Said Perintah, Ulupaha, dan Christina Martha Tiahahu.
Dimulainya Perlawanan
Kapal-kapal kolonial Belanda menjadi sasaran pertama oleh pasukan yang dipimpin Kapitan Pattimura.
Baca Juga: Sejarah Perang Aceh pada Masa Kolonial Belanda, Materi IPS Kelas 8