GridKids.id - Mengapa sistem parlementer enggak cocok bagi Indonesia?
Sistem parlementer merupakan salah satu sistem pemerintahan yang pernah dianut oleh Indonesia.
Sejak diberlakukannya Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950 Indonesia memasuki era demokrasi parlementer, Kids.
Oleh karena itulah sistem pemerintahan negara Indonesia yang semula presidensial berubah menjadi parlementer.
Nah, sehingga pemerintahan Indonesia pada saat ini dijalankan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri atau dewan menteri.
Demokrasi parlementer merupakan sistem pemerintahan yang mana parlemen negara memiliki peran penting.
Diketahui pada era ini, rakyat memiliki kekuasaan untuk ikut campur urusan politik bahkan boleh membuat partai.
Tak hanya itu saja, para anggota kabinet juga diperbolehkan mengkritik pemerintah jika enggak setuju terhadap sesuatu.
Demokrasi parlementer dianggap mampu menciptakan partai politik yang bisa beradu pendapat dalam parlemen serta bisa menciptakan wujud demokrasi sesungguhnya.
Mohammad Hatta beranggapan bahwa sistem dengan memperhatikan suara rakyat diperlukan di Indonesia untuk mencari penyeelsaian masalah negara.
Yuk, kita cari tahu sama-sama alasan sistem pemerintahan parlementer enggak cocok bagi Indonesia, ya!
Baca Juga: Sejarah Demokrasi Parlementer: Apa Kelebihan dan Kekurangannya?
Alasan Sistem Parlementer Enggak Cocok bagi Indonesia
1. Dominasi Politik dengan Aliran Tertentu
Kids, salah satu alasan sistem parlementer enggak cocok bagi Indonesia adalah karena dominasi politik dengan aliran tertentu.
Terbentuknya politik dengan aliran tertentu dan berkuasa merupakan dampak adanya sistem parlementer.
Nah, dominasi politik tertentu enggak menguntungkan kesejahteraan rakyat dan mengancam stabilitas politik.
2. Masalah Sosial Ekonomi
Perbedaan sosial ekonomi pada masyarakat semakin jelas dengan adanya sistem parlementer.
Hal ini membuat masyarakat saling menjatuhkan antar sesama sehingga memengaruhi demokrasi pemerintahan yang sedang berlangsung.
3. Dewan Konstituante Tak Bisa Merumuskan Ideologi Nasional
Dewan konstituante yang enggak menemukan kesepakatan dalam merumuskan ideologi nasional membuat sistem parlementer enggak cocok bagi Indonesia.
Baca Juga: Materi IPS Kelas 9 SMP: Sejarah dan Ciri-Ciri Demokrasi Parlementer
Kelompok-kelompok partai politik memiliki tujuan yang berbeda-beda sehingga memengaruhi hasil suara pemilihan ideologi nasional di Indonesia.
4. Konsepsi Presiden
Konsepsi presiden atau usulan presiden jadi alasan mengapa sistem parlementer enggak cocok bagi Indonesia.
Diketahui usulan presiden berisi tentang pembentukan pemerintah yang bersifat gotong royong.
Sehingga melibatkan semua kekuatan politik di Indonesia dan terbentuklah dewan nasional.
Demikianlah informasi tentang alasan sistem parlementer enggak cocok bagi Indonesia.
Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan demokrasi parlementer? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.