GridKids.id - Paus sering kali dianggap ikan padahal ia merupakan mamalia laut, Kids.
Ada berbagai jenis paus seperti paus bungkuk, abu-abu, kanan, sirip, sperma, dan biru.
Paus merupakan mamalia laut yang memiliki adaptasi terbaik untuk hidup di lingkungan laut.
Tahukah kamu? Paus biru termasuk hewan terbesar di dunia yang memiliki panjang lebih dari 33 meter dan massa tubuh sebesar 181 ton, lo.
Tak hanya itu, paus juga menjadi hewan yang menempuh jarak migrasi terjauh. Paus abu-abu tercatat bisa menempuh jarak 22.530 kilometer dari perairan Rusia ke Meksiko.
Lantas, benarkah paus bisa menyelamatkan planet Bumi?
Yuk, kita cari tahu sama-sama benarkah paus bisa menyelamatkan planet Bumi!
Benarkah Paus Bisa Menyelamatkan Planet Bumi?
Apakah kamu pernah mendengar penyataan bahwa paus bisa menyelamatkan planet Bumi?
Nah, menurut faktanya dari Dana Moneter Internasional dikatakan bahwa paus besar seperti paus kepala kotak, bungkuk, dan kepala bungkuk ternyata memiliki peran penting dalam mengekstraksi CO2 dari planet Bumi.
Bahkan dikatakan jika seekor paus bernilai lebih dari seribu pohon, lo.
Baca Juga: Fakta Menarik Paus Biru, Mamalia Laut Terbesar di Bumi #AkuBacaAkuTahu
Hal ini dikarenakan paus bisa mengumpulkan sejumlah karbon yang banyak di dalam tubuh mereka.
Nah, ketika mereka mati, CO2 akan ikut tenggelam ke dasar laut bersama tubuhnya sehingga enggak kembali ke atmosfer.
Diketahui paus telah menyimpan rata-rata 33 ton CO2 dari atmosfer selama berabad-abad.
Paus berkontribusi lebih dibanding pohon yang hanya menyerap hingga 48 pon C02 dalam setahun.
Paus Memberikan Kehidupan bagi Fitoplankton
Uniknya, enggak hanya tubuh paus yang menyerap karbon di atmosfer. Kotoran paus juga bisa membantu menghasilkan oksigen, Kids.
Paus kepala kotak bisa memicu produksi primer (oksigen) baru dan mengekspor karbon ke laut dalam.
Kotoran paus akan melepaskan banyak nutrisi yang diperlukan plankton untuk menarik karbondiksida dari atmosfer melalui fotosintesis.
Kotoran paus mengandung nitrogen, zat besi, dan fosfor yang diperlukan fitoplankton untuk bertahan hidup.
Ketika paus menyelam dan membawa mineral ke permukaan, secara enggak langsung menyediakan makanan bagi plankton.
Baca Juga: Tak Hanya untuk Komunikasi, Berikut Fakta Nyanyian Paus yang Misterius
Sederhananya di mana pun paus berada, maka di situ fitoplankton berlimpah.
Fitoplankton bahkan menyumbang kurang lebih 50% dari semua oksigen di atmofer Bumi.
Sementara paus menyerap sekitar 40% dari semua CO2 yang dihasilkan oleh Bumi. Sayangnya, ada beberapa spesies seperti paus biru telah berkurang menjadi 3% karena perburuan liar.
Meski paus termasuk satwa dilindungi, namun masih banyak ditemukan perburuan liar.
Nah, para peneliti berkesimpulan kalau menyelamatkan paus lebih penting ketimbang menanam pohon.
Maka dari itu, paus turut serta membantu mengurangi karbon di planet Bumi yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.