GridKids.id - Bagaimana pertolongan pertama pada luka, Kids?
Kita bisa mendapatkan luka saat terjatuh, tergores benda tajam, menggunakan pisau, hingga terkena pinggiran buku.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), luka adalah belah yang berupa lecet, cedera, pecah, dan sebagainya.
Istilah 'luka' berasal dari bahasa Latin yaitu 'vulnus', Kids. Sementara dalam bahasa Inggris disebut 'wound'.
Luka merupakan rusaknya struktur anatomis kulit normal yang diakibatkan proses patologis yang berasal dari internal atau eksternal yang mengenai organ tertentu.
Kali ini GridKids berkesempatan melakukan liputan khusus bersama Kak Noviani Febry Karyaningsih, A.Md.Kep (Noviani), seorang perawat di Rumah Sakit Umi Barokah, Boyolali.
Salah satu yang perlu diperhatikan saat mengobati luka ialah langkah-langkahnya.
Jika enggak memerhatikan langkah mengobatinya, luka bisa tak kunjung sembuh dan infeksi, lo.
Untuk mengobati luka pada umumnya pastikan sudah mencuci tangan hingga bersih.
"Bersihkan luka dengan menggunakan larutan natrium klorida (Nacl) atau larutan steril atau cairan infus. Namun, jika di rumah enggak ada Nacl, bisa menggunakan air bersih yang mengalir. Kemudian tekan luka secara perlahan hingga pendarahannya berhenti dengan kain kasa. Oleskan salep atau krim antibiotik setelah itu tutup luka dengan kain kasa," tutur Kak Noviani.
Lantas, bagaimana pertolongan pertama pada luka lecet yang bernanah (terbuka) dan dan lebam (tertutup)?
Baca Juga: Ketahui 4 Cara Alami Mengobati Memar, Salah Satunya Kompres Luka
Pertolongan Pertama pada Luka Terbuka dan Tertutup
Luka terbuka adalah salah satu jenis luka yang menyebabkan organ atau jaringan terekspos area luar.
Sementara luka tertutup merupakan jenis luka yang biasanya ditandai dengan lebam atau memar.
Contoh luka terbuka adalah luka robek teriris gunting atau pisau dan juga luka bakar.
Nah, untuk luka tertutup misalnya luka akibat cedera saat berolahraga, sehingga terdapat lebam yang disertai perubahan warna pada area luka.
Pertolongan pertama pada luka terbuka dan tertutup sama seperti luka pada umumnya. Hal ini diungkapkan oleh Kak Noviani pada wawancara bersama GridKids (23/9).
Perbedaannya, jika luka tertutup enggak perlu ditutup kain kasa jika berada di rumah tanpa kegiatan di luar, sehingga luka akan sembuh dengan sendirinya.
Sementara jika berkegiatan di luar rumah, sebaiknya tutup luka dengan kain kasa agar enggak terkena kotoran dan debu yang bisa memicu infeksi.
Untuk mengobati luka terbuka bisa dimulai dengan preparasi bed (dasar) dan penutupan luka.
Nah, preparasi bed luka memiliki tujuan untuk menghilangkan barrier pada luka melalui debridement.
Baca Juga: Supaya Enggak Membekas, Begini Cara Menangani Luka Lecet, Sudah Tahu?
Dijelaskan oleh Kak Noviani bahwa debridement merupakan pengangkatan pada jaringan luka yang rusak untuk mengangkat jaringan kulit mati yang terinfeksi.
Langkah ini dilakukan untuk menghilangkan benda asing yang bisa saja masuk ke dalam luka.
"Bila di rumah enggak ada gunting steril, untuk mengangkat jaringan kulit yang mati pada luka bisa menggunakan kain kasa, ya," imbuh Kak Noviani.
Menurut Kak Noviani, pada luka terbuka gunakan kain kasa yang sudah direndam dengan larutan infus untuk menutup luka dan tutup kembali dengan kain kasa kering.
Lantas, bolehkan menggunakan bahan herbal untuk mengobati luka?
"Dalam dunia medis enggak menyarankan untuk menggunakan bahan herbal untuk mengobati luka secara umum baik luka tertutup dan luka terbuka."
"Jika di rumah ada salep untuk luka seperti gentamicin bisa digunakan. Oleskan salep di area yang terluka untuk menjaga luka agar lembap," tutur Kak Noviani.
Dibanding menggunakan bahan herbal, sebaiknya menggunakan obat untuk mengobati luka.
Demikianlah informasi tentang penanganan luka secara umum serta luka tertutup dan terbuka, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.