GridKids.id - Kids, pernahkah kamu melihat anjing tersenyum pada manusia?
Jika kamu adalah salah satu pemilik anjing peliharaan di rumah, interaksi yang akrab dengan anjing kemungkinan besar akan membuatmu enggak asing dengan berbagai tingkah laku anjing yang menggemaskan.
Anjing sering terlihat seolah tersenyum pada manusia yang disukainya.
Tapi, benarkah anjing benar-benar bisa tersenyum ketika berinteraksi dengan manusia?
Anjing menampakkan wajah tersenyum ketika mulutnya terbuka lebar dengan ujung-ujung bibirnya yang tertarik sudutnya ke bagian atas.
Namun, jika ditarik jauh ke belakang, manusia dan anjing sudah berinteraksi sejak puluhan ribu tahun lalu.
Hal inilah yang menciptakan ikatan emosional yang erat antara manusia dan anjing ketika berkomunikasi.
Berbagai riset ilmiah juga menemukan fakta menarik bahwa manusia dan anjing punya ikatan komunikasi yang enggak biasa.
Anjing dipercaya bisa memahami pandangan atau sorot mata manusia padanya ketika anjing diminta untuk melakukan suatu perintah.
Sebuah riset ilmiah yang dimuat dalam jurnal Science, menemukan fakta bahwa manusia dan anjing sama-sama mengalami peningkatan hormon oksitosin (hormon yang bisa meningkatkan suasana hati jadi lebih baik) ketika keduanya saling bertemu pandang.
Lalu, benarkan anjing yang terlihat tersenyum betul-betul tersenyum dan merasakan emosi seperti yang dirasakan manusia?
Baca Juga: 6 Tanda Anjing Bahagia yang Bisa Dilihat dari Perilakunya, Apa Saja?
Benarkah Anjing bisa Tersenyum pada Manusia?
Wajah tersenyum anjing yang kadang kita lihat mungkin membuat kita ikut merasa senang karena emosi positif itu.
Namun, menurut seorang ahli dari University of Protsmouth, Dr. Juliane Kaminski yang mempelajari tentang kognisi anjing, menjelaskan beberapa poin tentang ekspresi yang ditunjukkan oleh anjing.
Ternyata dalam ilmu pengetahuan, ekspresi tersenyum pada anjing adalah sebuah hal yang belum banyak dipelajari.
Menurut Dr. Kaminski, enggak ada data valid yang menjelaskan tentang arti dibalik perilaku tersenyum yang ditunjukkan anjing pada pemiliknya.
Kesulitan untuk mempelajari ekspresi anjing akibat keterbatasan alat riset yang bisa berlaku secara objektif.
Kebanyakan alat riset untuk meneliti perilaku tersenyum anjing bersifat subjektif dan ditambah lagi dengan kebiasaan manusia untuk menyamakan karakter manusia pada makhluk yang bukan manusia.
Hal inilah yang mendorong semakin sulit bersikap objektif atau ilmiah ketika menjelaskan kebiasaan anjing yang satu ini.
Salah satu riset yang mendukung anggapan bahwa anjing bisa tersenyum pernah dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports yang menyebut ekspresi anjing tersenyum dengan sebutan wajah rileks dengan mulut yang terbuka.
Ekspresi ini biasanya ditunjukkan anjing ketika ada hal-hal positif atau menyenangkan di sekitarnya.
Misalnya ketika anjing ingin mengajak sesama anjing lain atau manusia untuk bermain bersamanya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.