Find Us On Social Media :

Sejarah Topi dari Masa ke Masa, dari Pelindung Kepala Hingga Aksesoris Mode

Topi adalah aksesoris penutup kepala yang umum digunakan sehari-hari.

GridKids.id - Kids, pada artikel sejarah sebelumnya kamu sudah diajak belajar tentang sejarah tas dan sejarah sepatu.

Nah, kali ini GridKids akan mengajakmu belajar tentang sejarah topi yang sering dipergunakan sebagai penutup kepala.

Sama halnya dengan berbagai benda-benda yang bisa kita lihat sehari-hari di dekat kita, topi awalnya diciptakan untuk beragam tujuan.

Tak hanya untuk menutupi kepala, topi dulunya digunakan sebagai aksesoris hingga perlengkapan seremonial dan keperluan agama.

Kini topi banyak dipergunakan sebagai identitas profesi hingga jadi aksesoris fesyen yang digunakan oleh berbagai usia.

Sebuah catatan sejarah tertua mencatat bahwa topi sudah dikenal sejak 3000 SM.

Sedangkan para arkeolog banyak yang berpendapat bahwa sebuah temuan sejarah masa paleolitik 26.000 tahun lalu bernama Venus of Brassempouy menggambarkan topi.

Selain itu, topi juga ditemukan dalam bentuk lukisan pada sebuah makam di Mesir.

Lukisan itu menggambarkan seorang laki-laki yang menggunakan topi jerami berbentuk kerucut pada 3200 SM.

Para penduduk Mesopotamia kuno sering menggunakan topi kerucut terbalik yang mirip seperti vas.

Sedangkan di wilayah Yunani dan Roma dikenal juga topi bernama Pileus atau Phrygian Cap yang bentuknya mirip batok kepala sederhana.

Baca Juga: Sejarah Perkembangan Sepatu, Sempat Jadi Simbol Status Kebangsawanan

Pileus banyak digunakan oleh budak yang sudah merdeka dan banyak digunakan selama masa perang Revolusi sebagai simbol perjuangan kebebasan melawan kaum elit Monarki.

Lalu, seperti apakah sejarah perkembangan topi dari masa ke masa?

Yuk, simak sama-sama uraian lengkapnya di bawah ini, Kids.

Sejarah Perkembangan Topi

Topi yang awalnya dipergunakan sebagai perlengkapan perang hingga alat pelindung kepala, pada masa abad pertengahan topi digunakan sebagai salah satu aksesori pelengkap pakaian.

Hennin adalah hiasa kepala yang berbentuk kerucut "menara" atau kerucut terpotong dipakai hingga akhir Abad Pertengahan oleh perempuan Eropa dari kelas bangsawan.

Pada pertengahan abad-19, perempuan mulai menggunakan bonnets yang bentuknya lebih besar dengan berbagai hiasan seperti bunga, pita, hingga bulu yang cantik.

Tradisi mengenakan topi juga harus dilakukan ketika menonton acara pacuan kuda berasal dari Royal Ascot di Inggris.

Semua tamu yang hadir diwajibkan mengenakan topi, dan tradisi ini diadopsi juga oleh Amerika Serikat pada acara balap kuda yang dilakukan di Kentucky Derby.

Baca Juga: Dari Pakai Topi Lebar sampai Sayap Kupu-Kupu, Inilah Cara Kreatif Berbagai Sekolah untuk Terapkan Physical Distancing

Pada 1980-an dan awal-awal abad-21, topi-topi modern mulai banyak diproduksi dan menarik perhatian kaum muda untuk mengikuti mode fashion terbaru, misalnya snapback hingga topi trucker.

Kini banyak topi yang jadi identitas profesi tertentu misalnya Toque oleh koki, Mitres yang dipakai oleh Uskub, Turban oleh orang Sikh, hingga Peci yang jadi identitas laki-laki muslim.

Semakin berkembangnya mode dan fashion di seluruh dunia topi basbol sebagai seragam bisbol lalu dikenakan juga untuk cabang olahraga hingga bagian dari seragam militer dan kepolisian.

Bahkan seiring perkembangan waktu, topi bisbol umum dikenakan dalam kehidupan sehari-hari.

Para hatters (pembuat topi) di London paling terkenal adalah James Lock & Co dari St. James Street, yang diklaim sebagai toko topi tertua di dunia.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.