Susunan candi ini menunjukkan pola rajasentris yang dipercaya sebagai titisan dewa yang harus dijunjung agar manusia bisa hidup dengan damai dan selaras dengan alam.
Berbeda dengan candi-candi di Jawa Tengah bagian Selatan yang biasanya punya ukuran bangunan candi sama besar dan tak ada yang lebih menonjol dari yang lainnya.
Hal ini mencerminkan susunan masyarakat yang demokratis dan menempatkan raja setara dengan masyarakat lainnya.
Konsep ini sesuai dengan karakter agama Buddha yang enggak mengenal sistem kasta seperti agama Hindu.
Berbeda lagi dengan candi-candi yang ada di Jawa Timur yang biasanya menempatkan candi utama yang besar di belakang candi-candi yang ukurannya lebih kecil.
Susunan ini menggambarkan posisi raja sebagai pemersatu rakyat dan jadi kekuatan yang melindungi karena lebih besar kuasanya.
2. Yupa/ Prasasti
Yupa atau prasasti adalah tugu batu yang fungsinya sebagai tugu peringatan yang ditulis dengan aksara Pallawa dan bahasa Sansekerta.
Peninggalan ini jadi sumber utama para ahli atau sejarawan untuk menggambarkan tentang sebuah kerajaan yang sudah tak lagi eksis bangunan atau peninggalannya.
3. Kitab Suci/Karya Sastra
Pada masa pengaruh Hindu dan Buddha ada beberapa kitab atau karya sastra yang ditinggalkan.
Kitab-kitab itu merupakan cerita, berita sejarah, maupun dongeng-dongeng penuh nilai-nilai kepercayaan masyarakat.