GridKids.id - Kids, kamu pasti pernah melihat berita di televisi yang mengabarkan tentang erupsi atau gunung meletus.
Bencana alam gunung meletus merupakan fenomena yang terjadi karena ada endapan magma yang ada dalam perut Bumi yang didorong keluar karena adanya gas bertekanan tinggi di dalamnya.
Gunung meletus biasanya akan membawa material berupa batu dan abu yang menyembur hingga radius belasan hingga puluhan kilometer.
Sedangkan material gunung meletus lainnya berupa lava cair akan mengalir hingga jarak 90-an kilometer lebih jauhnya.
Indonesia memiliki banyak sekali gunung berapi, sehingga dijuluki sebagai salah satu kawasan yang dikenal sebagai ring of fire (lingkaran api).
Tak semua gunung berapi sering mengalami letusan atau erupsi, beberapa gunung berapi Indonesia yang pernah meletus, di antaranya: Gunung Semeru, Gunung Kelud, Gunung Agung, Gunung Merapi, Gunung Tambora, dan Gunung Krakatau.
Menurut para ahli vulkanologi, erupsi gunung berapi dibedakan berdasar standarnya karena masing-masing gunung berapi punya sifat yang berbeda-beda.
Gunung berapi yang akan meletus biasanya akan menunjukkan beberapa tanda-tanda, seperti:
- Suhu di sekitar kawasan gunung naik
- Sering terdengar suara gemuruh disertai getaran gempa
- Tumbuhan di sekitar kawasan gunung layu
Baca Juga: Perlu Diketahui, Inilah Istilah yang Berkaitan dengan Gunung Meletus dan Penjelasannya
- Mata air mengering
- Banyak binatang yang tinggal di gunung mulai bermigrasi (turun gunung)
Lalu seperti apa sih proses terjadinya fenomena gunung meletus? Yuk, simak sama-sama uraian lengkapnya di bawah ini, Kids.
Proses Terjadinya Fenomena Gunung Meletus
1. Gempa Vulkanik
Peristiwa gunung meletus diawali dengan terjadinya gempa vulkanik dan peningkatan emisi gas di gunung berapi.
Magma dalam perut Bumi akan bergerak di bawah gunung berapi, gerakan ini memicu gempa bumi yang terjadi berkala dengan intensitas dan skala yang terus meningkat.
Magma terbentuk dari mantel atau lapisan inti bumi yang awalnya berbentuk padat lalu mencair.
Magma baru ini akan naik dan bergabung dengan magma-magma yang sudah ada sebelumnya.
Magma yang terakumulasi inilah yang akan menghasilkan tekanan dan gelembung gas.
Ketika magma sudah penuh di bagian bawah maka tekanannya jadi makin besar.
Baca Juga: Apa Faktor dan Penyebab Gunung Berapi Meletus? #AkuBacaAkuTahu
Ketika ini terjadi, maka fumarol akan memuntahkan berbagai material letusan, seperti uap, belerang, gas beracun, lava, dan lain sebagainya.
Fumarol merupakan celah terbuka yang jadi tempat keluarnya gas dan material letusan gunung api.
Tahapan ketika gempa dan material keluar dari fumarol dikenal sebagai tahapan pertama dari peristiwa erupsi gunung berapi.
2. Munculnya Abu dan Uap Panas
Ketika gunung meletus maka akan keluar abu dan uap air lewat fumarol.
Gas vulkanik juga akan tercampur dengan udara yang ada di atmosfer, baru kemudian jatuh lagi ke bumi sebagai awan panas.
Awan panas ini lalu akan mengalir dari bagian sisi gunung berapi terus menuju ke pemukiman warga di lereng gunung.
3. Terbentuknya Kubah Lava
Tahap terakhir dari fenomena letusan gunung berapi adalah terbentuknya kubah lava atau lava dome.
Kubah lava ini bisa terbentuk karena adanya aliran magma yang mengalami penurunan tekanan.
Suhu yang membeku juga membantu proses pembentukan bagian gunung berapi menjadi mirip kubah.
Baca Juga: Pengertian Lahar: Jenis-Jenis dan Dampak yang Ditimbulkannya
Ketika gunung berapi berubah status jadi lebih aktif, akan terjadi serangkaian proses penumpukan kubah yang runtuh dan menyebabkan letusan yang lebih kuat.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika ada Letusan Gunung Berapi?
Dilansir dari kompas.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memaparkan hal-hal yang perlu dilakukan ketika kamu berada di wilayah yang dekat dengan gunung yang sedang meletus atau erupsi.
Berikut adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Hindari daerah rawan bencana, misalnya lereng gunung, lembah, atau daerah aliran lahar
- Lindungi diri dari abu letusan juga awan panas jika berada di tempat terbuka- Persiapkan diri pada letusan susulan
- Gunakan pakaian yang bisa melindungi tubuh dari berbagai material atau suhu ekstrem pasca letusan.
Misalnya, baju lengan panjang, celana panjang, kaca mata, sarung tangan, topi, masker, dan lain sebagainya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.