Wabah ini terjadi di Tanzania pada tahun 1962.
Sebelumnya, perlu dipahami kalau tawa ini enggak cuma suara gembira, namun juga bisa jadi tanda kesusahan.
Wabah tertawa bermula di salah satu sekolah perempuan di Tanganyika (sekarang Tanzania).
Setelah itu, wabah ini menyebar ke komunitas lain.
Enggak tanggung-tanggung, wabah ini menularkan tawa tak terkendali yang memengaruhi sekitar 1.000 orang, lo.
Wabah ini juga berlangsung selama beberapa bulan. Bahkan, menyebabkan penutupan sementara di 14 sekolah.
3. Wabah Mengantuk
Pada tahun 1916 sampai 1930, wabah mengantuk terjadi di Eropa.
Kelainan mengantuk ini dinamakan Encephalitis lethargica, di mana berhubungan dengan saraf otak yang mengatur kesadaran seseorang.
Meskipun enggak diketahui secara pasti penyebabnya, beberapa ilmuwan mengaitkan wabah tersebut dengan tingkat stres yang tinggi.