Empty Sella Syndrome mungkin belum familiar di tengah masyarakat, tetapi kita dapat mendeteksinya dengan mengetahui beberapa gejalanya, seperti:
1. Sakit kepala.
2. Lelah.
3. Menstruasi enggak lancar.
4. Keluarnya puting susu.
Karena tiap orang enggak pasti menimbulkan gejala, untuk memastikannya harus melakukan tes kesehatan seperti MRI atau CT scan di bagian kepala.
Seseorang akan diminta melakukan tes untuk mengetahui tekanan tinggi di otak yang meliputi tes pemeriksaan retina.
Bagaimana cara penanganannya?
Baca Juga: Ungkap Alasan Sembunyikan Penyakitnya, Ruben Onsu Hampir Pingsan saat Memandu Acara?
Untuk cara menangani pasien yang mengidap Empty Sella Syndrome, akan berbeda, tergantung dari sindrom mana yang dialami.
Empty Sella Syndrome primer, enggak ada pengobatan yang harus dilakukan apabila fungsi hipofisis normal.
Obat-obatan bisa diresepkan untuk mengobati kadar hormon tubuh yang enggak normal.
Sedangkan untuk Empty Sella Syndrome sekunder, pengobatan dilakukan juga untuk mengganti hormon yang hilang.
Tindakan bedah diperlukan untuk memperbaiki Sella dan mencegah CSF bocor ke area hidung dan sinus pada beberapa kasus.
Walau terkesan serius, ternyata penyakit ini khususnya untuk jenis primer, enggak akan menyebabkan masalah kesehatan apa pun.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.