Find Us On Social Media :

Perjuangan Kapitan Pattimura, Pahlawan Nasional Indonesia dari Maluku

Kapitan Pattimura adalah salah satu tokoh Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Maluku.

GridKids.id - Kids, salah satu pahlawan nasional Indonesia yang diabadikan pada uang kertas adalah Kapitan Pattimura.

Kapitan Pattimura adalah salah satu tokoh Pahlawan Nasional Indonesia dari Maluku yang sosoknya diabadikan di uang kertas pecahan seribu rupiah.

Kapitan Pattimura memiliki nama asli Thomas Matulessy, lahir pada 8 Juni 1783 di Saparua, Maluku.

Beliau merupakan salah satu tokoh pahlawan yang masih keturunan bangsawan Raja Sahulau dari Teluk Seram Selatan.

Semasa hidupnya Kapitan Pattimura berjuang melawan VOC hingga akhir hayatnya, hal inilah yang membuatnya diberi gelar kehormatan sebagai pahlawan nasional pada 6 November 1973.

Gelar kehormatan ini diberikan pada seorang pahlawan yang sudah melakukan tindakan nyata untuk melindungi dan membela Indonesia dari dominasi penjajah.

Kapitan Pattimura wafat pada 16 Desember 1817, ketika umurnya 34 tahun.

Meski begitu, namanya tetap harum dan dikenang tak hanya pada uang kertas, namun diabadikan sebagai nama Universitas, Komando Kewilayahan Pertahanan (Kodam), Taman, hingga Bandar Udara Internasional di Maluku.

Lalu, seperti apa sih perjuangan Kapitan Pattimura dalam melawan penjajahan VOC di Maluku? Yuk, simak uraiannya di bawah ini.

Baca Juga: Cara Menghargai Pahlawan dan Contoh Sikap yang Bisa Diteladani

Perjuangan Kapitan Pattimura Melawan Penjajah

Maluku merupakan salah satu kawasan nusantara yang paling diincar Belanda karena rempah-rempahnya.

Pulau yang dijuluki sebagai The Spicy Island ini merupakan penghasil rempah-rempah yang jadi komoditi terlaris di pasar dunia seperti cengkeh dan pala.

Penandatanganan perjanjian Inggris-Belanda pada 13 Agustus 1814, Kepulauan Maluku kembali berada di bawah kuasa Belanda.

Sebuah pertempuran melawan Belanda pecah di Saparua pada 14 Mei 1817, pertempuran itu dipimpin oleh Kapitan Pattimura.

Dalam pertempuran itu Benteng Duurstede berhasil direbut dari Belanda, segenap pimpinan dan pasukan Belanda berhasil dilumpuhkan.

Namun, pada bulan November di tahun yang sama Kapitan Pattimura dan tokoh-tokoh kepercayaan ditangkap Belanda dan Benteng Duurstede kembali diambil alih Belanda.

Perjuangan Kapitan Pattimura sepanjang hayat untuk membela tanah airnya akhirnya harus usai di tangan Belanda.

Namun, nama dan perjuangannya yang begitu gigih membela tanahnya dari monopoli penjajah akan selalu dikenang untuk waktu yang sangat lama.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.