Sejarah Hari Raya Galungan-Kuningan erat kaitannya dengan mitologi Hindu Bali yang pertama kali dirayakan pada 882 Masehi, ritual ini sempat terhenti selama bertahun-tahun.
Perayaan Galungan-Kuningan akhirnya kembali berlangsung pada masa pemerintahan Raja Sri Jayakasunu.
Hari Gaya Galungan-Kuningan diperingati setiap 6 bulan sekali dalam penanggalan Bali.
Jika melihat penanggalan dalam kalender Bali, satu bulan terdiri atas 35 hari. Hari Raya Galungan selalu jatuh pada Rabu Kliwon.
Sedangkan Hari Raya Kuningan adalah hari raya yang jatuh pada hari Saniscara (Sabtu), Kliwon, wuku Kuningan.
Hari Raya Kuningan dilaksanakan setiap 210 hari sekali, dengan menggunakan perhitungan kalender Bali.
Hari Raya Kuningan diadakan 10 hari setelah Hari Raya Galungan berlangsung, Kids.
Maknanya utamanya adalah: Hari Demenangan Dharma (kebenaran/kebaikan) atas Adharma (kejahatan).
Baca Juga: Ucapan Selamat Hari Raya Kuningan dalam Bahasa Bali dan Artinya
Masyarakat Bali percaya bahwa Roh para Leluhur akan pulang di Hari Raya Galungan.
Hal ini menjadi kewajiban bagi mereka untuk menyambutnya dengan doa dan persembahan.