GridKids.id - Kids, pada artikel sebelumnya kamu sudah mengenal tentang zebra, hewan yang punya pola garis-garis unik pada tubuhnya.
Nah, kali ini kamu akan diajak untuk mengenal salah satu kerabat zebra yaitu keledai.
Hewan yang punya nama ilmiah Equus asinus ini sudah sejak ribuan tahun lalu dimanfaatkan untuk keperluan manusia.
Keledai biasa digunakan sebagai hewan pengangkut barang, penjaga ternak, hewan terapi, hingga penghasil susu.
Keledai merupakan famili Equidae bersama kuda dan zebra.
Namun, terbagi lagi jadi tiga spesies dalam subgenus Asinus, yaitu keledai liar afrika (Equus Africanus), Keledai liar Tibet/Kiang (Equus kiang), dan Keledai liar Asia/Onager (Equus hemionus).
Keledai liar Afrika adalah spesies keledai yang sudah didomestikasi sejak ribuan tahun lalu oleh manusia, namun kini spesiesnya makin berkurang.
Ada dua jenis keledai domestik yang dipelihara manusia, yaitu Miniatur donkey dan Mammoth Stock.
Miniatur donkey punya ukuran tubuh yang lebih kecil dari ukuran tubuh keledai domestik lainnya karena merupakan ras keledai paling mungil.
Baca Juga: Apakah Fungsi Garis Hitam Putih pada Tubuh Zebra? #AkuBacaAkuTahu
Sedangkan mammoth stock punya ukuran tubuh yang besar dengan tinggi mencapai 143 cm dengan beratnya bisa mencapai 430 kilogram.
Jika miniatur donkey cocok jadi hewan peliharaan, mammoth stock dengan fisik yang kuat cocok dijadikan hewan pekerja.
Fakta Menarik Keledai
Keledai memiliki telinga lebar yang berfungsi tak hanya jadi indera pendengaran saja tapi juga untuk mengatur suhu tubuhnya.
Permukaan tubuh keledai yang lebih lebar akan membantu hewan ini mengeluarkan panas tubuh dengan lebih cepat di lingkungan yang panas terik.
Telinga keledai yang lebar bisa difungsikan seperti kipas angin untuk membantu menyejukkan tubuhnya.
Bentuk telinga keledai yang lebar disebut bentuk evolusi dari nenek moyangnya yang dulu hidup di gurun pasir.
Keledai Sering Dicap Hewan Bodoh, Mengapa?
Tahukah kamu keledai sering dicap sebagai hewan yang dungu atau bodoh?
Baca Juga: Satwa yang Tak Boleh Dipelihara serta Syarat untuk Memeliharanya, Ini Menurut Ahli
Hal ini disebabkan karena keledai kerap diam dan memerhatikan sesuatu yang bisa saja bahaya buatnya.
Kebiasaan ini dianggap sebagai kedunguan karena keledai enggak segera merespon apa yang menghadangnya, malah diam dan memerhatikan.
Namun, ternyata kebiasaan ini dikembangkan sebagai bentuk adaptasi oleh keledai.
Berbeda dengan kerabatnya kuda yang bisa langsung berlari ketika menyadari ada bahaya di dekatnya.
Keledai yang tumbuh berevolusi di gurun pegunungan enggak bisa berlari dengan bebas.
Hal ini yang membuat keledai harus memerhatikan segala hal dengan seksama sebelum memutuskan apa yang harus dipilih hewan ini, berlari atau bertahan.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.