Find Us On Social Media :

Bertahan Hidup di Musim Dingin, Inilah Fakta Unik Rubah Merah yang Cerdik

Rubah merah adalah salah satu spesies rubah paling populer di dunia.

GridKids.id - Kids, pernahkah kamu mendengar bahwa rubah dikenal sebagai hewan yang licik?

Salah satu spesies rubah yang terkenal adalah rubah merah atau red fox dikenal sebagai mamalia karnivora yang berhabitat di Kanada, Alaska, Amerika Serikat, Eropa, Afrika Utara, dan Asia.

Hewan yang punya nama ilmiah Vulpes vulpes ini mudah dikenali karena bulunya yang dominan berwarna merah.

Tubuh bagian bawahnya berwarna putih dengan kaki bagian bawahnya berwarna hitam.

Penampilan rubah merah tampak seperti perpaduan antara anjing dan serigala, hal ini wajar karena ketiganya masih satu famili yaitu Canidae.

Tapi, rubah merah punya ciri-ciri yang membedakan dengan kerabat-kerabatnya itu, moncong rubah merah lebih panjang, dengan ekor dan bulunya yang tebal.

Selain itu, rubah merah juga termasuk hewan soliter dan hidup di kelompok kecil, memiliki tubuh yang lebih kecil dari serigala dan enggak seagresif serigala.

Berbeda dengan anjing dan serigala yang bisa melolong pada waktu-waktu tertentu, rubah merah enggak bisa melakukannya.

Lalu, apa fakta menarik dari rubah merah yang dikenal sebagai simbol hewan yang licik?

Baca Juga: Hampir Serupa, Apa Perbedaan Serigala dan Rubah? #AkuBacaAkuTahu

Rubah memangsa bangkai sisa buruan predator besar

Definisi licik yang disematkan pada rubah, mungkin lebih bisa dipahami sebagai upaya cerdik untuk mempertahankan hidupnya.

Sama halnya seperti hewan-hewan lain yang harus selalu berusaha melakukan banyak cara untuk mempertahankan hidup, rubah pun melakukan hal yang sama.

Ketika beberapa hewan akan melalui musim dinginnya dengan berhibernasi, rubah merah malah aktif untuk mencari makanan.

Hal ini merupakan salah satu trik yang dilakukan rubah merah untuk memungkinkan persediaan makanan dan buruannya terjamin selama musim dingin yang panjang.

Rubah merah mungkin akan mendapat keuntungan selama musim dingin karena saingannya sesama predator akan lebih banyak yang memilih berhibernasi.

Ketika mulai masuk musim dingin, predator-predator besar seperti singa gunung akan semakin aktif mencari mangsa untuk dimakan.

Namun, singa punya kebiasaan menyisakan bangkai buruannya begitu saja di alam bebas. Hal ini tentunya menguntungkan bagi rubah merah yang melihat sisa mangsa singa sebagai sumber makanan untuknya.

Rubah merah menjadi menggantungkan hidupnya selama musim dingin pada sisa buruan para hewan-hewan predator besar seperti bangkai buruan singa gunung tadi.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.