Find Us On Social Media :

Pentingnya Bersyukur, Belajar dari Kisah Keledai yang Suka Mengeluh #MendongenguntukCerdas

Potet sepasang kakak beradik yang sedang membaca buku ceita bergambar.

GridKids.id - Kids, mendengarkan dongeng adalah sesuatu yang menyenangkan dan juga meningkatkan imajinasimu.

Salah satu jenis dongeng yang banyak digemari anak-anak adalah fabel atau cerita binatang.

Fabel merupakan sebuah dongeng yang menjadikan binatang sebagai peran utamanya.

Fabel bisa membuat hewan bertingkah seperti manusia, dengan segala ekspresi dan sikapnya.

Kali ini kamu akan diajak mengikuti sebuah cerita fabel tentang seekor keledai yang suka sekali mengeluh ketika melakukan apapun. Tanpa berlama-lama langsung simak ceritanya di bawah ini, ya, Kids.

Keledai yang Suka Mengeluh

Pada suatu hari, hiduplah seekor keledai yang suka sekali mengeluh tentang apapun dalam hidupnya.

Si keledai enggak suka ketika harus bangun lebih pagi dan bekerja. Si keledai merasa tugasnya mengangkut sayur-sayuran dan buah-buahan adalah pekerjaan yang sangat membosankan.

Si petani, pemilik keledai itu, mengetahui kebiasaan keledainya dan mulai membenci hewan peliharaannya yang gemar mengeluh itu.

Baca Juga: Pelajaran Berharga dari Kisah Batu Menangis, Legenda Rakyat Kalimantan Barat #MendongenguntukCerdas

Menurut pak tani, keledai enggak seharusnya mengeluh karena pekerjaannya ringan dan mendapatkan makanan yang banyak.

Inilah yang mendorong pak Tani untuk menjual keledainya pada seorang pedagang kulit.

Ketika menjadi peliharaan pedagang kulit, si keledai diminta jadi alat atau transportasi untuk membawa kulit binatang yang tak hanya berat dengan jarak tempuh yang jauh.

Saat itulah si keledai sadar bahwa dia lebih beruntung ketika bekerja bersama dengan si pak Tani. Tuan atau pemilik baru si keledai enggak segan memukul dan memahari si keledai jika hewan itu membuat kesalahan.

Tak seberapa lama, keledai itu lalu dijual ke pemilik baru yaitu pengangkut batu bara yang punya lokasi gelap dan kotor. Si keledai ini lalu disuruh bekerja dari pagi sampai sore tanpa mengenal istirahat.

Si keledai membatin bahwa bila berada di tempat penambangan batu bara jauh lebih buruk daripada hidup bersama pak petani dan pedagang kulit.

Keledai itu pun hidup dalam penyesalan dan rasa bersalah karena enggak pernah bersyukur dengan hidup yang dijalaninya sebelumnya.

Pesan yang ingin disampaikan dongeng ini adalah semakin sering mengeluh dan enggak bersyukur seseorang akan melewatkan hal-hal terbaik dalam hidupnya.

Sebaiknya syukuri apapun yang terjadi dalam hidupmu, karena kita enggak akan pernah tahu hidup akan membawa kita kemana.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.