GridKids.id - Para peneliti baru saja mengungkap fakta kalau meteor antarbintang yang pertama kali menabrak Bumi jatuh di Papua Nugini.
Meteor merupakan salah satu benda langit berupa debu, pasir, atau batuan kecil.
Sedangkan objek antarbintang adalah objek astronomi yang enggak berasal dari Tata Surya dan enggak terikat ke sebuah bintang.
Meteor ini meluncur di angkasa luar dan masuk ke dalam atmosfer, lalu menyala karena gesekan.
Pada umumnya, meteor akan terbakar sebelum mencapai permukaan bumi dan kalau masih bersisa benda ini akan jatuh sebagai meteorit.
Meteoroid akan memasuki atmosfer Bumi kalau orbit Bumi bertemu dengan orbit meteoroid. Nah, inilah yang menjadi penyebab meteor bisa jatuh ke Bumi.
Pada tahun 2014 lalu, meteor antarbintang ini menabrak Bumi untuk pertama kalinya.
Namun pada saat itu, para peneliti masih kesusahan untuk meneliti dan menerbitkan makalah mereka.
Hal ini karena mereka menggunakan informasi rahasia dari pemerintah.
Baca Juga: Termasuk Fenomena Alam, Ternyata Ini Penyebab Meteor Bisa Jatuh Ke Bumi
Berasal dari Ruang Antarbintang
Para peneliti awalnya percaya bahwa objek antarbintang pertama yang terdeteksi di tata surya ini ditemukan pada Oktober 2017.
Objek yang bernama 1I/Oumuamua itu digambarkan sebagai bentuk "pemadam api merah muda raksasa" dan terlihat oleh teleskop Pan-STARRS di Hawaii.
Namun setelah peneliti mempelajari Oumuamua lebih lanjut, mereka baru sadar kalau bola api Pulau Manus yang jatuh pada 2014 merupakan meteor antarbintang pertama yang menabrak Bumi.
Pada 8 Januari 2014 pukul 17:05:34 UT, batu dari luar angkasa ini melesat melintasi langit di lepas pantai Pulau Manus, Papua Nugini.
Batu itu terbakar dengan energi yang sama dengan sekitar 110 metrik ton TNT. Hujan puing-puingnya masuk ke kedalaman Samudra Pasifik.
Meteor ini berbeda dengan meteor pada umumnya karena punya kecepatannya tinggi dan arah yang enggak biasa.
Sayangnya saat itu saat sudah menentukan dengan kepastian 99,999% kalau objek itu adalah antarbintang, makalah tersebut ditolak.
Baru setelah 3 tahun kemudian, penemuan tentang objek pertama yang berasal dari luar tata surya yang diamati menabrak Bumi ini diakui secara resmi.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Meteoroid, Meteor, dan Meteorit, Fisika Kelas 7 SMP
Menambah Wawasan Baru
Akibat hasil penelitian ini, para peneliti menduga ada kemungkinan lebih banyak meteor antarbintang yang bisa ditemukan.
Penyelidikan lebih lanjut dari sifat yang diamati dari meteor 2014 mengungkapkan wawasan baru tentang lingkungan antarbintang lokal.
Saat ini para peneliti tersebut sedang bekerja sama dengan penyelidik utama misi New Horizons NASA untuk mengembangkan konsep misi luar angkasa ke beberapa objek antarbintang di masa depan.
(Penulis: Nur Fitriatus Shalihah & Danastri Putri)
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.