Suatu waktu sang anak bahkan meminta ibunya yang sedang sakit untuk mencucikan pakaiannya.
Sang ibu yang kepayahan terpaksa menuruti kemauan sang anak karena diancam akan ditinggalkan oleh sang anak sendirian.
Pada suatu hari, Ibu dan anak ini pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan rumah.
Letak pasar dari rumah cukup jauh jika ditempuh dengan jalan kaki, sang anak ketika itu mengenakan pakaian yang bagus, sedangkan sang ibu menggunakan pakaian kusut dan membawa keranjang belanja.
Ketika sampai di pasar banyak orang yang terpana menatap kecantikan paras sang anak dan mulai mendekatinya untuk berkenalan.
Para laki-laki yang berkenalan dengannya akan menanyakan siapa wanita paruh baya yang berada di dekat sang anak.
Namun, sang anak menjawab dengan jawaban yang membuat sang ibu sangat sakit hati, dengan mengatakan bahwa sang ibu merupakan pembantunya.
Sang ibu yang sangat sakit hati enggak terima dan berdoa pada Tuhan agar diberi keadilan.
Baca Juga: Pelajaran Hidup dari Dongeng Petualangan Jack dan Pohon Kacang Ajaib #MendongenguntukCerdas
Ternyata doa sang ibu langsung dikabulkan Tuhan, perlahan tubuh sang anak menjadi kaku dan perlahan berubah menjadi batu.
Perubahan itu terjadi perlahan, ketika sudah sampai sebagian tubuhnya berubah jadi batu sang anak menangis dan terus menangis.
Berharap sang ibu memberi pengampunan atas tindakan durhakanya, namun hal itu sudah terlambat.