GridKids.id - Saturnus adalah planet yang terkenal indah karena cincinnya, Kids.
Namun, benarkah kalau cincin Planet Saturnus akan hilang?
Planet Saturnus pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610.
Saat itu, Galileo melihat Saturnus di teleskop dan menganggap kalau cincin yang melingkari planet tersebut adalah sepasang bulan yang berbentuk lingkaran.
Lalu pada 1655, Galileo menyadari kalau itu bukanlah bulan, melainkan sebuah cincin.
Cincin planet adalah debu kosmik dan partikel kecil lain yang mengorbit suatu planet dalam wilayah yang berbentuk piringan pipih.
Cincin yang berada di sekeliling planet berisi puing-puing antariksa, yaitu batuan, debu, dan es.
Ukuran puing-puing antariksa itu berbeda-beda. Ada yang sekecil debu dan ada juga yang berdiameter 20 meter.
Cincin Saturnus punya banyak partikel yang bisa memantulkan cahaya Matahari ke Bumi. Hal ini membuat cincin itu terlihat lebih terang dan bisa dilihat menggunakan teleskop dari Bumi.
Namun ternyatam cincin Saturnus enggak permanen, lo.
Baca Juga: Urutan Planet di Tata Surya dengan Satelit Alami Terbanyak
Apakah Cincin Saturnus Bisa Hilang?
Dikutip The Atlantic (28/3/22), cincin Saturnus kehilangan materialnya setiap tahun.
Mikrometeorit yang masuk dan radiasi Matahari mengganggu kepingan kecil materi cincin yang berdebu.
Partikel yang tiba-tiba berubah jadi selaras dengan garis medan magnet Saturnus dan mulai berputar di sepanjang jalur tak terlihat itu.
Saat partikel terlalu dekat ke bagian atas atmosfer Saturnus, gravitasi menariknya ke dalam, lalu menguap di awan planet.
Para astronom menyebut fenomena itu sebagai hujan cincin.
Meski saat ini cincin Saturnus masih bisa dilihat dalam kondisi baik, para ahli memperkirakan kalau cincin itu akan hilang sekitar 300 juta tahun.
Tak Selalu Terlihat
O iya, ada satu lagi keunikan dari cincin Planet Saturnus, yaitu enggak selalu terlihat.
Baca Juga: Dapat Menampung Ratusan Planet, Inilah 5 Keunikan Planet Saturnus
Meski tetap ada, cincin panet ini bisa enggak terlihat dari Bumi.
Poros Saturnus yang sedikit miring membuat planet ini kadang terlihat dengan sangat jelas saat mengelilingi matahari.
Namun di sisi lain, membuat cincinnya jadi enggak terlihat sama sekali.
Fenomena ini bisa dibilang sangat langka karena cuma akan terjadi sekitar 14-15 tahun sekali.
Di saat cincin enggak terlihat, kita bisa melihat dengan jelas penampakan dari bulan-bulan Saturnus.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.