Find Us On Social Media :

Benarkah Siput Selamat dari Kepunahan Karena Metabolismenya Lambat?

Ilustrasi siput yang bergerak di alam bebas.

GridKids.id - Kids, beberapa waktu yang lalu kamu sudah mengenal tentang beberapa hewan yang dikenal sebagai hewan paling lambat di dunia.

Nah, salah satu hewan yang masuk dalam daftar tersebut adalah siput.

Siput merupakan gastropoda atau hewan yang memiliki tubuh lunak dan menggunakan otot perutnya untuk bergerak, hewan ini juga merupakan salah satu hewan dalam filum Moluska.

Gerak siput yang lamban didukung dengan tubuhnya yang diselimuti cangkang pelindung.

Cangkang pada siput terbentuk selama proses pertumbuhan dan perkembangan hewan ini.

Fungsinya adalah untuk melindungi siput dari risiko atau ancaman pemangsanya.

Bukan hanya karena memiliki cangkang pelindung, ternyata gerak siput yang lamban disebut bisa membantu hewan ini bertahan hidup, lo, Kids.

Dilansir dari kompas.com, seorang paleontolog University of Kansas, Luke Strotz dan tim sudah menganalisis kurang lebih 300 spesies moluska yang menghuni Atlantik Barat sejak zaman Pliosen sekitar 5 juta tahun lalu.

Pada penelitian itu Luke dan tim mencoba mengungkap tentang pengaruh kepunahan spesies berdasarkan asupan sebuah organisme.

Baca Juga: 5 Binatang Paling Lambat di Dunia, dari Koala hingga Kungkang

Metabolisme hewan memengaruhi keberlangsungan spesies

Dari penelitian itu ditemukan adanya perbedaan spesies moluska yang sudah punah 5 juta tahun lalu dengan spesies yang masih ada saat ini.

Spesies moluska yang sudah punah disebut punya kemampuan metabolisme yang lebih tinggi daripada spesies yang hidup saat ini.

Spesies moluska yang punya metabolisme yang lambat atau rendah dianggap punya kemampuan bertahan hidup yang lebih baik.

Seorang ahli biologi evolusi, Bruce Lieberman, juga berpendapat bahwa ada kemungkinan jangka panjang tentang strategi evolusi terbaik yang bisa dilakukan oleh hewan-hewan untuk bertahan hidup adalah dengan menjadi lamban.

Tingkatan metabolisme nyatanya memengaruhi seberapa lama dan seberapa besar kemungkinan suatu spesies akan tetap bertahan di masa depan.

Luke dan tim dari University of Kansas melihat bahwa studi ini potensial berperan penting untuk memprediksi spesies mana yang punya kemungkinan punah lebih besar dalam jangka waktu dekat akibat perubahan iklim yang terus terjadi.

Metabolisme bisa jadi salah satu faktor atau potensi kepunahan spesies hewan di muka bumi.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.