Find Us On Social Media :

Kasus Harian COVID-19 Turun Signifikan, Apakah Pandemi COVID-19 di Indonesia Segera Berakhir?

Ilustrasi proteksi diri dari gelombang virus.

GridKids.id - Kasus Harian COVID-19 di Indonesia menunjukkan penurunan kasus hingga menjadi yang terendah sejak akhir Januari 2022.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat pada Senin (14/3/2022) terdapat 9.629 kasus aktif COVID-19. Selain itu, terjadi peningkatan angka kesembuhan pasien COVID-19 dari yang sebelumnya 25.854 pasien menjadi 39.296 pasien sembuh.

Melihat perkembangan terbaru ini apakah Indonesia sudah lebih dekat dengan masa akhir pandemi COVID-19?

Hal ini direspon oleh Epidemiolog Griffith University Australia, Bapak Dicky Budiman, yang menyatakan bahwa tren penurunan kasus COVID-19 di Indonesia enggak bisa diartikan bahwa pandemi akan berakhir dalam waktu dekat.

Menurut Pak Dicky, akhir pandemi masih belum akan terjadi dalam waktu dekat.

Hal ini disebabkan karena masih ada kemunculan subvarian Omicron BA.2 (Omicron Siluman) yang sudah masuk ke Indonesia dan sudah menyebar ke tengah masyarakat.

Kemunculan subvarian baru ini punya potensi untuk menimbulkan gelombang baru seperti yang terjadi di beberapa negara lainnya.

Tingkat penularan subvarian ini dianggap sangat cepat dan punya tingkat keparahan yang lebih tinggi dari subvarian yang menyebar sebelumnya.

Lalu, seperti apa kriteria yang menandai berakhirnya masa pandemi COVID-19? Simak penjelasan lebih lengkapnya pada uraian di bawah ini.

Baca Juga: Tetap Waspada, Ketahui Gejala Deltacron yang Resmi Jadi Varian COVID-19

Pendapat Epidemiolog Tentang Akhir Pandemi

Saat ini meski terjadi tren penurunan kasus COVID-19 di Indonesia, masyarakat enggak disarankan untuk bersikap lengah pada penerapan protokol kesehatan.

Pasalnya muncul subvarian baru yang lebih menular sedangkan pemerataan vaksinasi dosis kedua belum tercapai.

Proses vaksinasi booster juga masih berjalan dan masih jauh dari angka yang ditargetkan.

Menurut Pak Dicky, hal ini masih dianggap rawan dan harus tetap mendorong masyarakat untuk tertib dengan protokol kesehatan yang sudah dijalankan selama ini.

Pak Dicky juga menambahkan beberapa faktor yang mengindikasikan pandemi sudah mencapai akhirnya, yaitu cakupan vaksinasi masyarakat dunia yang mencapai 70% hingga enggak ditemukan lagi penyakit dominan yang disebabkan oleh virus ini.

Keduanya poin itu belum tercapai, sehingga menurutnya masih jauh jika ingin menyebutkan pandemi sudah berakhir.

World Health Organization (WHO) juga menyatakan belum mempertimbangkan untuk mencabut status pandemi global, karena melihat penurunan di beberapa negara yang dibarengi juga peningkatan kasus positif seperti yang terjadi di China.

Kabar terbaru China kini kembali memberlakukan lockdown ketat karena terjadi lonjakan kasus harian COVID-19 sebesar 3.100 kasus per hari. Angka ini disebut sebagai kasus transmisi lokal tertinggi di negara itu sepanjang pandemi berlangsung.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.