Find Us On Social Media :

Mengenal Pupuk Kompos: Definisi dan Cara Membuatnya dari Limbah Dapur

Definisi dan cara membuat pupuk kompos dari limbah dapur.

GridKids.id - Kids, pastinya kamu sudah enggak asing lagi dengan keberadaan pupuk kompos, bukan?

Pupuk kompos adalah jenis pupuk organik yang berasal dari penguraian sampah organik seperti dedaunan.

Artikel ini akan membahas seputar pupuk kompos, mulai dari definisi dan cara membuatnya secara alami.

Kompos disebut juga sebagai pupuk yang terdiri atas daun, jerami, alang-alang, rumput, dedak padi, batang jagung, sulur, dan bahan organik lain.

Pengomposan sebenarnya bisa terjadi secara alami.

Namun, dengan adanya bantuan dari manusia seperti penambahan mikroorganisme pengurai, pengomposan akan menjadi lebih cepat.

Kemudahan cara pembuatan dan kandungan hara yang terdapat dalam kompos membuat banyak petani mulai tertarik menggunakan pupuk organik ini.

Kamu juga dapat menggunakan kompos ketika sedang bercocok tanam di rumah, lo.

Berikut ini pembahasan mengenai pupuk kompos yang perlu diketahui. Simak ulasannya, yuk!

Baca Juga: Bisa Berbahaya untuk Tanah dan Tanaman, Ini Daftar Bahan yang Tak Boleh Dibuat Kompos

Cara Membuat Pupuk Kompos:

1. Kumpulkan sampah rumah tangga (di antaranya: bumbu dapur, kayu, sayuran, buah-buahan) untuk bahan dasar kompos.

2. Potong-potong sampah-sampah organik sampai kecil

3. Campurkan potongan sampah-sampah organik dengan tanah, larutan gula, pupuk kandang, EM4 ke dalam satu ember atau wadah yang besar.

4. Tambahkan tanah untuk menutupi sampah organik.

5. Siram permukaan tanah yang menutupi sampah organik dengan air secukupnya.

6. Tutup ember rapat-rapat, hal ini bertujuan agar pupuk kompas enggak terkontaminasi kandungan lainnya.

7. Letakkan wadah tersebut di tempat yang teduh dan enggak terkena sinar matahari secara langsung.

8. Diamkan sejenak.

Baca Juga: Jangan Dibuang Dulu, Ini Manfaat Ampas Kopi untuk Tanaman Aglonema, Bebas Hama Hingga Subur

9. Lakukan pengecekan sesekali untuk memastikan bahwa pengomposan berlangsung dengan sempurna.

10. Pengecekan ini dilakukan dengan cara memasukkan jari dalam adonan kompos.

11. Jika terasa hangat, maka pengomposan berhasil. Namun jika enggak, maka tambahkan sedikit air untuk memicu kinerja mikroorganisme.

12. Setelah 3 bulan penyimpanan, kompos organik dapat kamu panen.

Nah, itu dia, Kids, pembahasan seputar pupuk kompos, mulai dari definisi dan cara membuatnya secara alami.

Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Ada Pupuk Kompos Berwarna Hijau dan Cokelat, Ini Perbedaannya

-----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.