Find Us On Social Media :

Faktor Penyebab Terjadinya Distorsi Pesan dalam Berkomunikasi

Distorsi pesan bisa terjadi ketika pesan yang ingin disampaikan mengalami pergeseran makna.

GridKids.id - Kids, apa yang kamu ketahui tentang istilah distorsi pesan?

Fenomena ini terjadi ketika terjadi kesalahan atau pergeseran makna dalam komunikasi sehingga menyebabkannya jadi enggak efektif.

Lebih dari itu distorsi pesan juga bisa menyebabkan terjadinya kesalahpahaman dalam penyampaian informasi.

Hal ini tentunya enggak diharapkan oleh pengirim maupun penerima pesan yang sedang berkomunikasi.

Kondisi ini terjadi ketika terjadi perbedaan makna yang ingin disampaikan oleh komunikator dengan hal yang diterima dan diartikan oleh komunikan.

Distorsi pesan dalam kegiatan komunikasi bisa terjadi karena ada beberapa faktor yang menyebabkannya, di antaranya:

1. Gangguan fisik

Gangguan fisik bisa jadi penyebab terjadinya distorsi pesan antara komunikator dan komunikan, hal ini berkaitan dengan kondisi fisik atau media komunikasi yang dipergunakan.

Hal ini enggak hanya menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjalin antara dua pihak, gangguan ini juga bisa berpengaruh pada pengguna alat atau media komunikasi misalnya terlalu sering berkirim pesan dengan ponsel bisa menyebabkan seseorang kecanduan ponsel.

Baca Juga: Bisa Sebabkan Salah Paham dalam Komunikasi, Apa Itu Distorsi Pesan?

2. Perbedaan bahasa dan budaya

Adanya perbedaan bahasa dan budaya bisa menyebabkan informasi yang coba disampaikan menjadi berbeda dan enggak sampai sebagaimana seharusnya.

Misalnya ada dua orang berbeda kebangsaan yang berkomunikasi dengan bahasa masing-masing, satu sama lainnya enggak akan bisa memahami hal yang ingin disampaikan sehingga akan sama-sama kebingungan.

3. Masalah semantik

Simbol atau bahasa yang berbeda antara komunikator dan komunikan bisa menyebabkan terjadinya distorsi pesan atau kekeliruan dalam menerima pesan atau informasi.

Bahasa asing yang disampaikan pada audiens yang enggak selalu punya kemampuan bahasa asing yang sama bisa menyebabkan distorsi atau pergeseran makna yang disampaikan dari komunikator pada komunikannya.

4. Enggak adanya respon atau umpan balik

Jika enggak ada respon yang diterima atau komunikasi berbentuk komunikasi searah bisa menyebabkan informasi enggak sampai dan diterima sesuai harapan atau tujuan dari komunikasi itu.

Contohnya penyampaian informasi lewat media massa yang biasanya berupa komunikasi satu arah, di mana pembaca enggak punya ruang atau kesempatan untuk menunjukkan feedback atau respon balinya.

Baca Juga: Mengenal Jenis Komunikasi Berdasar Arah Pesannya, Searah dan Dua Arah

5. Overload informasi yang diterima

Ketika terlalu banyak informasi yang harus dicerna enggak jarang hal ini membuat komunikan merasa bingung mana dulu informasi yang perlu diprioritaskan.

Misalnya ada banyak berita yang ditulis tentang topik yang hangat di tengah masyarakat seperti Omicron, kadang pembaca atau masyarakat jadi merasa kewalahan harus mencerna yang mana terlebih dulu.

Hal ini bisa membuat mereka enggak mendapatkan informasi penting dari semua pembicaraan yang ada, menyebabkan mereka jadi enggak fokus untuk melakukan mana yang lebih penting lebih dulu.

6. Adanya perbedaan status sosial

Jika komunikasi yang terjalin antara komunikator dan komunikan melibatkan perbedaan status, maka bisa muncul distorsi pesan.

Misalnya distorsi pesan yang terjadi antara bos dengan bawahan atau pekerjanya.

Hal ini sangat mungkin terjadi apalagi jika komunikan enggak diberi ruang untuk merespon atau mempertanyakan instruksi yang harus dilakukannya.

Baca Juga: Mengapa Persepsi Dibutuhkan dalam Komunikasi yang Baik? Begini Penjelasannya

 

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.