GridKids.id - Salah satu kebiasaan tahunan masyarakat Indonesia adalah pergi mudik atau pulang ke kampung halaman.
Namun, kebiasaan ini sudah berjalan dengan sedikit berbeda dari biasanya selama Indonesia bergelut dengan masa pandemi sejak Maret 2020 lalu. Setelah dua tahun berlalu, bagaimana dengan prediksi mudik tahun ini?
Dilansir dari kompas.com, Epidemiolog Griffith University, Bapak Dicky Budiman mengungkapkan bahwa arus mudik tahun ini akan cukup sulit dibendung daripada sebelumnya.
Tahun ini akan menjadi tahun ketiga lebaran di tengah pandemi, sehingga keinginan masyarakat untuk mudik setelah cukup lama menahan keinginan untuk pulang kampung makin meningkat.
Tujuan utama beberapa orang mengurungkan rencana mudik adalah untuk mengurangi risiko persebaran virus COVID-19 ke keluarga di kampung.
Pak Dicky juga menyinggung tentang animo masyarakat yang semakin besar untuk mudik tahun ini, beliau memandang bahwa tetap harus ada upaya untuk mencegah kemungkinan terburuk.
Pemerintah tetap perlu melakukan beberapa peraturan dan memperketat mobilisasi penduduk supaya bisa mengurangi risiko lonjakan kasus pasca mudik lebaran.
Salah satu cara yang mungkin dilakukan adalah dengan enggak memberikan anjuran untuk mudik karena tetap akan sulit melarang masyarakat yang ingin mudik lebaran.
Selain itu, percepatan proses vaksinasi baik booster maupun dosis kedua dianggap bisa menentukan kemungkinan apakah masyarakat bisa mudik lebaran tahun ini.
Baca Juga: Kemenkes: Penerima Vaksin Booster Juga Akan Mendapatkan Sertifikat Vaksinasi
Pendapat Pemerintah tentang Rencana Mudik Lebaran
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa pemerintah memiliki target untuk mencapai vaksinasi kedua sebanyak 70% pada akhir bulan april 2022 ini.
Selain itu, mudik lebaran bisa dilakukan jika tren COVID-19 menunjukkan kurva landai dan vaksinasi berjalan sesuai target pemerintah.
Mudik lebaran bisa dilakukan selama pemerintah tetap bersikap ketat dengan arus mobilisasi masyarakat, membuat ketentuan seperti boleh mudik asal sudah vaksinasi lengkap dan lain sebagainya.
Bagi masyarakat, tak hanya vaksinasi lengkap juga harus ketat dalam menjalankan protokol kesehatan 5M seperti yang seharusnya.
Menurut Pak Dicky saat ini Indonesia sedang menjalani masa pemulihan sehingga perlu konsistensi untuk menjaga situasi tetap kondusif tanpa lonjakan kasus positif seperti yang terjadi pada gelombang delta tahun lalu.
Baca Juga: Epidemiolog Prediksi Puncak Gelombang Omicron di Indonesia, Begini Penjelasannya
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.