GridKids.id - Sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang OCD, gejala, dan cara mengatasinya.
Pada artikel ini kita akan membahas mengenai apakah OCD dapat disembuhkan dan risiko kesehatan yang disebabkannya.
Nah, berikut ini merupakan hasil wawancara dengan Kak Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog.
OCD atau gangguan obsesif kompulsif merupakan gangguan yang cukup mengganggu dan dapat memberikan tekanan pada penyandangnya.
Penyandang OCD berjuang dengan perilaku, perasaan, dan pikirannya sendiri.
Perlu diketahui, OCD dapat disembuhkan dengan pengobatan dan diterapi hingga pulih, Kids.
Terapi biasanya dilakukan oleh psikolog berupa terapi kognitif dan perilaku.
Selain itu juga dapat dilakukan konseling bagi penyandang OCD dan orang-orang terdekatnya.
Untuk mencegah OCD kambuh, konseling enggak hanya dilakukan bagi penyandang namun juga pada keluarganya.
Baca Juga: Mengapa Seseorang Dapat Mengalami OCD? Begini Penjelasan Menurut Ahli
Hal tersebut dilakukan supaya proses terapi dapat berjalan lebih optimal.
Support system juga diperlukan untuk mengatasi gejala-gejala OCD ketika muncul.
Support system atau dukungan keluarga juga penting bagi penyandang OCD.
Menurut Kak Iswan, kalau ditarik mundur perjalanan gangguannya, penyandang OCD berkaitan dengan interaksi dalam keluarga.
Jika penyandang sudah terkendali dengan OCD-nya atau gejalanya, namun saat kembali ke keluarga mereka bisa kambuh karena kurangnya support system yang kurang mendukung.
Risiko Kesehatan yang Disebabkan Oleh OCD
Tahu enggak? OCD dapat memicu risiko kesehatan lainnya, lo.
"OCD dapat memicu risiko kesehatan lain. Misalnya, mengganggu kualitas tidur," tutur Kak Iswan.
Nah, biasanya pola tidur yang terganggu disebabkan penyang OCD memiliki kecemasan dalam hal keamanan.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu OCD, Pengertian dan 5 Tipe OCD yang Kerap Kali Enggak Disadari
Mereka enggak bisa tidur dan akan berulang kali mengecek pintu atau jendela apakah sudah terkunci atau belum.
Selain itu, OCD juga dapat memengaruhi selera makan yang berlebihan atau berkurang.
Kecemasan berlebihan yang dirasa oleh penyandang OCD dapat memengaruhi asam lambung, vertigo, keringat dingin, jantung berdetak lebih cepat, atau napas sesak.
Di samping itu, mereka juga merasa enggak berdaya dengan penyakit OCD-nya, sehingga muncul gejala-gejala yang mengarah pada depresi.
Sederhananya, OCD dapat memicu risiko kesehatan tubuh dan mental, Kids.
Apakah seorang penyandang OCD dapat berperilaku ekstrem?
Perlu diketahui, bahwa penyandang OCD dapat berperilaku esktrem.
Hal ini dikarenakan adanya pikiran yang berulang untuk memenuhi ekspektasi tersebut.
Oleh karena itu, seseorang dapat mencuci tangan hingga berulang kali.
Baca Juga: Tak Hanya Lelah Fisik, Ini 5 Tandanya Kamu Mengalami Kelelahan Mental
Seperti salah satu kasus yang ditangani oleh Kak Iswan adalah mencuci tangan dengan alkohol agar terhindari dari kuman dan kotoran.
Bahkan perilaku ekstrem tersebut berdampak pada kondisi tangan yang panas karena menggunakan alkohol.
Selain itu, juga adanya seseorang penyandang OCD pada usia remaja yang berperilaku bahwa kebersihan merupakan penunjang prestasinya.
Sehingga saat ada orang lain yang mengunjungi rumahnya, ia akan meminta seluruh ruangan dipel supaya bersih dari kuman.
Nah, itulah informasi mengenai risiko kesehatan yang disebabkan OCD dan perilaku ekstremnya.
Baca Juga: Salah Satunya Gangguan Kesehatan Mental, Ini 4 Penyebab Seseorang Mengalami Halusinasi
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.