Find Us On Social Media :

Bagaimana Cara Menghindari Hiperaktivitas pada Anak? Ini Menurut Ahli

Cara menghindari hiperaktivitas pada anak serta langkah untuk mengatasinya.

GridKids.id - Kids, pada kesempatan kali ini kita akan bahas tentang bagaimana cara menghindari hiperaktivitas pada anak serta langkah yang harus dilakukan. Hiperaktivitas merupakan suatu kondisi di mana sang anak jadi lebih aktif dari biasanya yang mudah terlihat dari perilakunya.

Kondisi ini kerap membuat orang tua khawatir dan juga orang-orang yang ada di sekitarnya. Lalu, bagaimana cara menghindari hiperaktivitas pada anak? GridKids berkesempatan untuk membahas hiperaktivitas bersama dr. Roy Amardiyanto, Sp.A(K) sebagai Dokter Spesialis Anak Konsultan Saraf, di RS Pusat Otak Nasional, Jakarta. Menurut dr. Roy Amardiyanto, hiperaktivitas bisa dikatakan jika sang anak sudah berdampak lebih dari 6 bulan. "Hiperaktivitas bisa dikatakan apabila berdampak sudah lebih dari 6 bulan. jadi bukan hanya karena yang tadinya anaknya biasa-biasa saja namun tiba-tiba jadi aktif banget atau baru dua minggu terakhir. Nah, itu belum bisa dikatakan sebagai anak yang hiperaktif," ungkap dr. Roy Amardiyanto. "Gangguan hiperaktivitas yang terjadi pada anak apabila perilakunya sudah 6 bulan atau bisa lebih. Jadi, kita juga perlu mencari tahu seperti apa yang dialami oleh Si Anak," sambungnya. Anak dapat dikatakan mengalami gangguan hiperaktivitas, apabila:Baca Juga: Fungsi, Karakteristik Otak Kiri dan Otak Kanan #AkuBacaAkuTahu

1. Sudah mengalami dampaknya hingga 6 bulan. 2. Anak hiperaktif harus sudah diketahui sebelum usianya 12 tahun. Karena, jika usianya lebih dari 12 tahun, maka enggak bisa dikatakan lagi mengalami gangguan hiperaktif. Tetapi, walau begitu harus dilakukan perbandingan perilakunya antara di rumah maupun di sekolah. Sebagai orang tua, harus memerhatikan beberapa hal berikut yang bisa dilakukan jika sang anak mengalami gangguan hiperaktivitas.

1. Konsultasikan pada dokter anak yang sudah memiliki alat untuk screening. Setelah itu, akan diberi kuisioner dan jika terisi lebih dari batasan minimalnya, maka sang anak bisa dibilang mengalami hiperaktivitas. Karena bisa saja hanya 1 atau 2 hal saja yang membuat anak hiperaktif tetapi, di lain halnya dia ternyata enggak hiperaktif.

"Ini juga enggak bisa dibilang hiperaktif karena hanya sebagian kecil saja perilakunya. Jika memang begitu, maka hanya bisa dibilang sebagai salah satu tanda atau gejala dari hiperaktif," ungkap dr. Roy Amardiyanto. 2. Setelah diketahui kondisinya, maka perlu dikonsultasikan apa saja yang perlu dilakukan pada orang tua.

Baca Juga: Banyak Digemari Anak-Anak, 3 Jenis Makanan Ini Justru Bisa Menurunkan IQ Dalam Hitungan Hari

Apakah orang tua mau melakukan terapi pada anaknya atau bila memang Si Anak sudah terdapat gangguan hiperaktif, dokter dapat memberi obat khusus yang membantu untuk membuat perilaku sang anak jadi jauh lebih terkontrol dan akan jadi normal kadarnya di dalam otak. Karena hiperaktif ini merupakan gangguan neurologi pada otak, jadi bukan hanya sekedar perilaku anak saja.  3. sebagai orang tua harus memperhatikan anaknya di rumah dan lebih waspada. Misalnya menjauhkan Si Anak dari benda-benda tajam yang membahayakan dirinya.  Sementara itu, dr. Roy Amardiyanto juga memberikan cara atau langkah untuk mengatasi anak yang mengalami gangguan hiperaktivitas. Menurut dr. Roy Amardiyanto, anak yang mengalami hiperaktif bisa diterapi dan juga diberi obat khusus. "Kalau anaknya memang ada gangguan hiperaktif, kita bisa lakukan terapi perilaku. Bisa dengan psikoterapi seperti diajarin apa sih yang harus diajari oleh anak dan orang tuanya," kata dr. Roy Amardiyanto. "Bisa juga dengan dengan terapi obat. Dan kalau memang ternyata sudah jelas hiperaktif, kita bisa obati dan obatnya aman untuk anak dan bisa dipantau oleh dokter sambil melakukan terapi perilaku," sambungnya. Selain itu, dr. Roy Amardiyanto juga berharap jika ada anak yang mengalami hal tersebut, segeralah konsultasikan ke dokter anak. Karena jika terus dibiarkan maka perilaku sang anak jadi sulit dikontrol dan juga bisa mengganggu aktivitas maupun belajarnya di sekolah.

Itulah penjelasan tentang bagaimana cara menghindari hiperaktivitas pada anak serta langkah untuk mengatasinya oleh dr. Roy Amardiyanto.

Baca Juga: Segera Hindari, Hanya Dalam Hitungan Hari IQ Bisa Menurun karena Makanan Ini

----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.