Apa itu Utang Luar Negeri dan Contohnya?

GridKids.id - Kids, apakah kamu tahu negara dengan urang luar negeri paling tinggi?

Bank Dunia (World Bank) melaporkan, Indonesia masuk dalam jajaran negara berpendapatan menengah.

Definsi utang luar negeri atau dikenal dengan pinjaman luar negeri adalah penerimaan negara baik dalam bentuk devisa yang dirupiahkan.

Penerimaan tersebut bisa juga dalam bentuk barang dan/atau jasa yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri.

Menurut International Debt Statistics (IDS) 2022 Bank Dunia, utang Indonesia per akhir 2020 mencapai 417,53 miliar dollar AS.

Nilai tersebut setara dengan Rp 5.978 triliun (kurs Rp 14.300 per dollar AS).

Bank Dunia menilai, kenaikan utang sejak tahun 2020 hampir terjadi di seluruh dunia.

Hal ini terjadi untuk menanggapi pandemi COVID-19 dengan stimulus fiskal, moneter, dan keuangan yang masif.

Berikut ini negara dengan utang luar negeri paling tinggi. Simak ulasannya, yuk!

Baca Juga: 20 Negara Paling Bahagia di Dunia Versi United Nations, Siapa Diurutan Pertama?

Negara dengan Utang Luar Negeri Paling Tinggi

1. China: ULN mencapai 2,35 triliun dollar AS atau 16 persen dari PDB

2. India: ULN sebesar 564,18 miliar dollar AS atau 22 persen dari PDB

3. Brazil: ULN sebesar 549,23 miliar dollar AS atau setara dengan 39 persen dari PDB

4. Rusia: ULN sebesar 475,52 miliar dollar AS atau 33 persen dari PDB

5. Meksiko: ULN sebesar 467,51 miliar dollar AS atau 45 persen dari PDB

6. Turki: ULN sebesar 435,89 miliar dollar AD atau 61 persen dari PDB

7. Indonesia: ULN sebesar 417,53 miliar dollar AS atau 41 persen dari PDB

8. Argentina: ULN sebesar 253,76 miliar dollar AS atau setara 68 persen dari PDB

9. Thailand: ULN 204,15 miliar dollar AS atau 42 persen dari PDB

10. Afrika Selatan: ULN sebesar 170,77 miliar dollar AS atau 58 persen dari PDB

Baca Juga: 7 Negara yang Tidak Memiliki Utang, Salah Satunya Ada di Asia Tenggara

Pengeloaan Utang Luar Negeri

Mengelola utang diperlukan untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Hal ini diperlukan guna menilai dan mengurangi risiko serta mencapai tingkat utang yang berkelanjutan.

Baca Juga: Daftar Negara Anggota G7 Beserta Sejarah dan Peranannya di Dunia

-----