GridKids.id - Kementerian Kesehatan menyebut penerima vaksin Pfizer dosis pertama atau dosis kedua belum bisa menerima vaksin booster pada tahap awal.
Hal tersebut dikarenakan, penerima vaksin Pfizer belum mencapai syarat minimal lebih dari 6 bulan.
"Belum ditentukan, karena kan belum sampai 6 bulan," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Ibu Siti Nadia Tarmizi, dilansir dari Kompas.com.
Untuk saat ini vaksin booster hanya diberikan kepada penerima vaksin Sinovac.
Penerima vaksin Sinovac memiliki dua jenis vaksin booster, yaitu setengah dosis vaksin Pfizer dan AstraZeneca.
Selain itu, penerima vaksin AstraZeneca dosis pertama dan dosis kedua akan diberikan setengah dosis vaksin Moderna.
Meski begitu, Kemenkes akan segera mengumumkan kombinasi vaksin booster bagi penerima vaksin Pfizer.
"Iya dalam waktu dekat akan diumumkan," kata Ibu Nadia.
Pemberian vaksin booster ini sudah mempertimbangkan stok atau ketersediaan vaksin di tahun ini.
Baca Juga: Syarat dan Lokasi Vaksin Booster COVID-19 Wilayah Jakarta Pusat
Bukan hanya itu, pemerintah juga mempertimbangkan riset yang dilakukan sejumlah peneliti dalam negeri hingga luar negeri.
Penelitian menunjukkan bahwa pemberian setengah dosis vaksin booster akan menambah antibodi.
Selain itu, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah mendapat vaksin booster sangat rendah.
Untuk vaksin booster diberikan secara gratis kepada masyakarat yang usianya 18 tahun ke atas.
Selain itu, vaksin booster gratis memprioritaskan kelompok rentan dan lansia.
Untuk mengetahui jadwal vaksin booster gratis bisa dicek melalui aplikasi dan laman PeduliLindungi.
Vaksin booster gratis bisa diperoleh di fasilitas kesehatan milik pemerintah.
Baca Juga: Perlu Dipahami, Begini Cara Daftar Vaksinasi Booster bagi Kelompok Prioritas
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.