Find Us On Social Media :

Prediksi Epidemiolog: Indonesia Akan Hadapi Gelombang Ketiga Pandemi Pada Februari-Maret 2022

Indonesia masih berusaha untuk mengatasi kasus-kasus pandemi yang terus bermunculan pasca varian Omicron masuk ke Indonesia.

GridKids.id - Kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia belum berakhir, bahkan update terbaru kasus positif COVID-19 di Indonesia sudah menyentuh 454 kasus.

Kondisi ini mengundang prediksi dari Bapak Dicky Budiman, epidemiolog dari Griffith University, yang menyatakan bahwa Indonesia akan mengalami gelombang ketiga infeksi virus corona pada februari-maret 2022.

Dilansir dari kompas.com, prediksi tersebut didasarkan pada beberapa alasan yang terkait dengan kondisi antibodi masyarakat yang makin melemah.

Bapak Dicky sudah memprediksi bahwa gelombang ketiga akan terjadi pada Agustus 2021, beberapa bulan sebelum Omicron mulai dilaporkan pada November 2021.

Vaksinasi COVID-19 yang mulai digalakan pada Januari 2021, lalu pada prosesnya menjelang pertengahan tahun lalu, terjadi gelombang varian Delta yang menyebabkan sebagian besar masyarakat terinfeksi dan memliki antibodi alami (diluar memperoleh vaksinasi).

Bulan-bulan depan dianggap sebagai bulan-bulan rawan yang memungkinkan antibodi dan imunitas masyarakat sedang rendah dan minim-minimnya.

Selain itu, proses vaksinasi yang belum sepenuhnya rampung dilakukan, juga menjadi salah satu indikasi akan adanya lonjakan kasus setelah varian Omicron mulai menginfeksi dalam ranah transmisi lokal.

Hingga senin (10/1/2022) kemarin, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menunjukkan prosentasi vaksinasi dosis pertama sudah mencapai angka 81,74% dan dosis keduanya sudah mencapai angka 56,24%.

Selama masih ada sejumlah penduduk yang belum memiliki imunitas atau menerima vaksinasi, maka selalu ada kemungkinan untuk terjadi gelombang ketiga di masyarakat.

Baca Juga: Kasus Terus Meningkat, Ketahui 5 Cara Penularan Varian Omicron Menurut Ahli

Prediksi Gelombang Ketiga

Dengan masuknya varian Omicron ke Indonesia, hingga hari ini terus menunjukkan peningkatan kasus dan masih berpusat di Jakarta.

Sebagian besar kasus berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang datang dari luar negeri dan dinyatakan positif COVID-19 varian Omicron.

Hal inilah yang menyebabkan kasus diperkirakan akan terus meningkat, karena varian delta juga belum selesai dan sepenuhnya bisa diatasi.

Bapak Dicky mengungkap bahwa prediksinya bisa meleset dan enggak terjadi, jika ada upaya antisipasi yang lebih ketat untuk membendung terjadinya gelombang ketiga.

Upaya antisipasi yang bisa dilakukan adalah dengan percepatan vaksinasi dan perketat protokol kesehatan 5M.

Baca Juga: Cegah Varian Omicron Masuk Tubuh, Ini 6 Jenis Makanan yang Dapat Tingkatkan Imun Tubuh

 

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.