Find Us On Social Media :

Kunci Jawaban Cerita Fiksi 'Tetaplah Berada di Jalurmu!', Kelas 6 SD

Kunci Jawaban Cerita Fiksi 'Tetaplah Berada di Jalurmu!', Kelas 6 SD Tema 9

GridKids.id - Kids, kali ini kita telah sampai pada pembahasan materi tematik kelas 6 SD tema 9.

Materi kali ini adalah masih tentang karangan atau cerita fiksi.

Secara singkat, cerita fiksi merupakan sebuah ide atau karangan yang enggak terjadi pada dunia nyata. Di dalam cerita fiksi terdapat tokoh, penokohan, alur, latar belakang yang bersifat rekaan.

Agar kamu lebih memahaminya, bacalah cerita pendek di bawah ini serta kerjakan soal setelah itu.

Yuk, kita simak di sini!

Tetaplah Berada di Jalurmu!Oleh Diana KaritasDeo pulang sekolah sambil meringis kesakitan. Ia menuntun sepedanya dengan sedikit terpincang-pincang. Celana dan baju seragamnya terlihat kotor. Keringat mengucur di dahinya. Hari itu udara memang cukup terik.

Baca Juga: Kunci Jawaban Karangan Fiksi 'Barisan yang Menyenangkan', Kelas 6 SD

Ibu segera menyambut Deo dengan membukakan pintu pagar. Ibu pun membantu Deo memasukkan sepedanya di halaman rumah. Ibu mengambil tas Deo yang ikut kotor dan menuntunnya masuk ke dalam rumah. Setelah Ibu memberinya minum, Ibu memeriksa luka-luka gores di lutut dan siku Deo. Deo meringis kesakitan ketika luka-luka itu dibersihkan dan diberikan obat.Setelah Deo mulai terlihat tenang, Ibu meminta Deo bercerita.“Aku yang salah, Bu. Aku tidak berhati-hati. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Seandainya aku tetap berada di jalurku,” kata Deo dengan penuh penyesalan.  “Apa yang sebenarnya terjadi, Nak. Terima kasih kamu telah mengakui kesalahanmu, tetapi maukah kamu menceritakan yang sebenarnya terjadi?” tanya Ibu dengan lembut.  “Deo tadi lomba balap sepeda dengan Arsyad ketika pulang sekolah, Bu. Ketika kami sampai di jalan depan toko kelontong Pak Ahmad, jalanan agak ramai. Lalu, aku melihat di situ ada trotoar yang landai dan sepi. Lalu aku naik dan bersepeda di trotoar itu.” kata Deo sambil menunduk.

“Trotoar? Hmm... Kamu pasti tahu kalau trotoar diperuntukkan untuk pejalan kaki, kan?” tanya Ibu.“Iya, Bu. Saat itu di trotoar terlihat sepi. Jadi tanpa pikir panjang, Deo naik ke trotoar itu supaya dapat mendahului Arsyad. Tetapi Deo tidak memerhatikan ada sebongkah batu besar di tengah trotoar itu. Tanpa sengaja Deo menabrak batu besar itu dan jatuh terjerembab ke dalam got. Beruntung, got itu kering dan dangkal. Arsyad yang berada di belakangku pun segera menolong,” cerita Deo masih dengan wajah menyesal.

Baca Juga: Apa Makna dari Semboyan Bhinneka Tunggal Ika? Kelas 6 SD Tema 9

“Ibu bersyukur kamu hanya mengalami luka gores, Nak. Itu pelajaran berharga untukmu. Trotoar itu dibuat dengan tujuan tertentu, agar para pejalan kaki tidak berjalan di jalanan yang diperuntukkan bagi kendaraan. Semuanya itu dibuat agar tercipta keteraturan. Masyarakat pun mendapatkan kesempatan yang sama untuk menggunakan jalan umum,” jelas Ibu sambil tersenyum.  “Aku mengerti, Bu. Seharusnya aku tetap berada di jalurku, bukan di jalur yang tidak diperuntukkan buatku,” kata Deo sambil meringis. “Baiklah kalau begitu. Luka-lukamu sudah dibersihkan dan diobati. Sekarang kamu bisa ganti baju, cuci tangan, lalu makan siang. Beristirahatlah setelah itu. Nanti sore biar Ayah yang memeriksa sepedamu,” kata Ibu sambil beranjak ke dapur menyiapkan makan siang Deo.

Berdasarkan dari cerita di atas, gambarlah tokoh utama, tokoh tambahan dan tempat peristiwanya dengan imajinasimu. 1. Siapa tokoh utama dalam cerita di atas? Jawab: Tokoh utamanya adalah Deo dan Ibu Deo. 2. Di mana tempat kejadian atau latar pertamanya? Jawab: Tempatnya di rumah Deo.3. Siapakah tokoh pendukungnya?