Find Us On Social Media :

3 Mitos Tentang Perilaku Kucing yang Masih Banyak Dipercayai, Apa Saja Itu?

Ketahui beberapa mitos tentang perilaku kucing yang masih banyak dipercayai.

GridKids.id - Kucing merupakan salah satu hewan populer di dunia yang sangat digemari. Di balik tingkahnya yang menggemaskan, ada beberapa hal yang sering disalahpahami oleh manusia. Yap, pasalnya ada beberapa mitos dan pandangan tentang kucing yang yang beredar di masyarakat.

Hmm..apa saja mitos tentang kucing yang beredar di masyarakat, ya? Apakah memang benar mitos tersebut? Yuk, kita cari tahu di sini! 1. Kucing tak dapat dilatih Salah satu mitos yang sering juga menjadi sebuah kesalahpahaman oleh orang adalah kucing enggak bisa dilatih.

Padahal, mitos ini salah dan bisa merugikan pemilik kucing jika mempercayainya. Karena jika pemilik merasa kucing mereka enggak dapat dilatih, maka mereka akan melepaskannya begitu saja tanpa perlu dilatih. Padahal, kucing juga harus dilatih untuk memberikan perilaku baik kepada pemiliknya seperti berguling atau membuang kotoran di kotak pasir.

Baca Juga: Kucing Maine Coon Ini Tumbuh Besar Meski Belum Genap 2 Tahun, Pemilik: Seperti Punya Bayi Raksasa

2. Anak kucing enggak perlu bersosialisasi

Banyak yang beranggapan bahwa anak kucing enggak perlu bersosialisasi dan dilatih seperti anak anjing. Kucing memiliki periode sosialisasi di minggu pertama kehidupannya antara usia 2 dan 7 minggu. Selama periode tersebut, kucing perlu belajar tentang apa yang aman maupun enggak aman di lingkungannya. Sosialisasi yang kurang baik akan mengakibatkan kucing jadi pemalu dan takut kepada hewan lain. Selain itu, kucing akan jadi lambat beradaptasi dan merasa agresif ketika berkunjung ke dokter hewan. Kucing juga bisa menjadi stres dan membuang air kecil enggak pada tempatnya. Anak kucing yang bersosialisasi dengan baik akan lebih lebih baik mengatasi masalah yang dialaminya. Hal ini dikarenakan adanya ikatan yang lebih antara kucing dan pemilik sehingga akan memungkinkan masalah perilakunya jadi lebih rendah. 3. Kucing akan bertindak karena dendam Enggak seperti manusia, kucing enggak akan bertindak karena dendam akan sesuatu hal.Biasanya, perasaan hewan diartikan berdasarkan bahasa tubuh manusia dan bukan tubuh kucing.

Baca Juga: Benarkah Kucing Memiliki Gen yang Sama dengan Harimau? Ketahui 4 Kehebatannya

Contohnya seperti pemilik yang mengira kucing buang air sembarangan karena dendam, pikiran negatif juga akan meningkatkan masalah yang ada. Kita juga sering menyamakan alasan kucing dengan alasan manusia, padahal kucing melakukan hal tersebut karena alasan lain. Kamu perlu mendekati kucing dan cari tahu apa penyebab yang sebenarnya terjadi pada hewan kesayanganmu ini. Dekati dengan cara empati dan bantulah kucing untuk menyelesaikan masalahnya atau bisa juga menghubungi dokter terdekat. Nah, itulah beberapa mitos dan pandangan tentang perilaku kucing yang masih banyak dipercayai.

Baca Juga: Punya Tubuh Super Besar, 10 Kucing Ini Tetap Lucu dan Menggemaskan, Mana Favoritmu?

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.