Find Us On Social Media :

Epidemiolog: Semua Harus Tetap Waspada Risiko Jangka Panjang Omicron

Omicron muncul ketika sudah banyak warga dunia yang divaksinasi. Namun, penularan tetap terjadi pada orang-orang dengan imunitas tinggi.

GridKids.id - Kasus positif COVID-19 varian Omicron di Indonesia hingga saat ini tercatat berjumlah 46 pasien.

Jumlah tersebut meningkat pesat dari update terakhir sebelumnya yang menunjukkan kasus di bawah angka 10.

Sebagian besar kasus positif Omicron yang ditemukan di Indonesia berasal dari para pelaku perjalanan internasional atau luar negeri.

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Bapak Dicky Budiman, menyatakan kalau ditemukan kasus-kasus di luar itu yang ditemukan sejak awal bulan November. 

Hal ini meningkatkan risiko bahwa Omicron memang sudah ada di tengah masyarakat, namun mungkin belum benar-benar terdeteksi sampai kasus transmisi lokal ini ditemukan.

Baca Juga: Benarkah Varian Omicron Bisa Mendorong Kekebalan Komunal? Begini Kata Epidemiolog

Dilansir dari Kompas.com, perkembangan terbaru kasus Omicron di Indonesia sudah menemukan 1 kasus yang berasal dari transmisi lokal dari seorang laki-laki berusia 37 tahun yang enggak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

 

Baca Juga: Jaga Keluarga dari Risiko Paparan Omicron, Begini Anjuran UNICEF

Selain itu, pasien ini juga enggak melakukan kontak dengan pelaku perjalanan dari luar negeri.

Bapak Dicky juga menyatakan bahwa kesan masyarakat tentang Omicron dipengaruhi situasi imunitas masyarakat yang berbeda dengan ketika Delta muncul dan merebak pertengahan tahun ini.

Varian Omicron Tetap Harus Diwaspadai

Jika anggapan bahwa dampak dari varian Omicron membuat masyarakat menjadi lengah dan enggak tertib dengan protokol kesehatan.

Hal ini tentu akan berisiko pada orang-orang yang termasuk dalam kelompok rawan seperti anak-anak, lansia, maupun orang dengan komorbid.

Dampak jangka panjang yang ditimbulkan oleh persebaran varian Omicron adalah hal yang harus diantisipasi benar.

Saat ini kebanyakan kasus positif varian Omicron menyerang kelompok usia muda dan belum menyentuh kriteria pasien rawan.

Baca Juga: Benarkah Varian Omicron Punya Gejala yang Lebih Ringan? Ternyata Begini Penjelasannya

Hal ini masih memerlukan proses dan melihat bagaimana virus ini akan berkembang dan seperti apa imunitas masyarakat dalam menghadapinya.

Masyarakat harus tetap waspada terhadap perkembangan varian Omicron.

Hal ini karena varian tersebut ternyata bisa menyerang orang-orang yang sudah vaksinasi lengkap atau bahkan yang sudah pernah terpapar sebelumnya.

Selain itu, masyarakat juga harus tetap mempertimbangkan tentang gejala long COVID-19 yang bisa menyebabkan penurunan kualitas kesehatan para penyintasnya.

Oleh karena itu, tetap terapkan protokol kesehatan dengan ketat dan hindari keramaian, ya!

Selain itu, segera vaksinasi dosis lengkap jika memungkinkan.

Baca Juga: 6 Cara Mencegah COVID-19 Varian Omicron Menurut WHO dan CDC, Salah Satunya Vaksinasi Dosis Penuh

----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.