1. Lonjakan Kasus Positif
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kemunculan virus ini menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 yang sudah sempat mereda beberapa waktu belakangan.
Kekhawatiran datang dari sejumlah Ilmuwan yang berasal dari Center of Epidemic Response and Innovation (CERI) di Afrika Selatan.
Lonjakan kasus secara tajam dalam rentang 9 hari (16-25 November 2021) terjadi di Gauteng, Afrika Selatan.
Angka positif yang awalnya berjumlah 136 kasus, melonjak 9 kali lipat jumlahnya hanya dalam hitungan 9 hari, menjadi lebih dari 1200-an kasus positif.
Lonjakan angka positif ini dibarengi dengan dideteksinya virus omicron untuk pertama kalinya oleh para ilmuwan di sana.
Baca Juga: Varian Omicorn Berpotensi Sebabkan Lonjakan Kasus Positif Global, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
2. Mutasi virus dengan pola berbeda
Omicron mengandung pola mutasi yang enggak biasa ditemukan pada COVID-19 yang merebak sebelumnya.
Mutasi-mutasi tak biasa inilah yang dikhawatirkan akan membuat virus bisa menghindari sistem kekebalan tubuh manusia dan berujung menyebabkan ledakan kasus positif.