1. Saingan rempah-rempah nusantara
VOC merupakan pihak yang melihat potensi dari sumber daya alam nusantara berupa rempah-rempah yang akan sangat laku di pasar dunia.
Sehingga VOC pun melakukan banyak upaya untuk menjadi pihak yang bisa memonopoli perdagangan komoditi tersebut, dan berhasil membawa banyak keuntungan untuk pemerintah Belanda.
Namun, semenjak memasuki abad ke-18, bisnis VOC mulai mendapat pesaing karena nusantara enggak menjadi satu-satunya negeri pemasok rempah-rempah di pasar Internasional.
Sehingga segala perencanaan dan ekspektasi keuntungan yang diharapkan enggak tercapai dan pendapatan dari VOC sendiri semakin merosot.
2. Persaingan antara kongsi dagang
VOC memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas yaitu mencakup jalur perdagangan Amsterdam, Tanjung Harapan, India, hingga wilayah Papua. Hal ini yang membuat VOC memiliki para pesaing yang datang dari wilayah Eropa lainnya.
Baca Juga: Awal Kedatangan Belanda di Indonesia, Terpikat dengan Keadaan Rempah-Rempah Nusantara
Negara tetangga Belanda, seperti Inggris dengan EIC (East India Companny) dan Perancis dengan CDI (Compagnie des Indes) juga memiliki kongsi dagang yang besar dan juga kuat.
Dari situlah terjadi persaingan yang membuat VOC mengalami kesulitan untuk menjadi satu-satunya kongsi dagang yang bisa mendapatkan keuntungan dari berjualan rempah-rempah.